Nunukan: Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengadukan banjir kiriman dari Malaysia yang tiap tahun melanda Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, ke pemerintah pusat. Menurutnya, banjir kiriman itu sangat mengganggu.
"Kehidupan masyarakat di Kecamatan Sembakung terganggu, sehingga dibutuhkan perhatian dari pemerintah pusat," katanya, dalam rapat koordinasi antar-kementerian dan lembaga di Nunukan, Rabu, 10 Maret 2021.
Ia mengatakan walaupun banjir yang terjadi setiap tahun sudah menjadi langganan bagi masyarakat setempat, tetapi sangat tidak elok apabila tidak dicarikan solusi.
Laura menyampaikan pemerintah daerah selama ini telah berusaha membantu. Namun hanya sebatas kebutuhan pokok pada saat terjadi banjir.
"Alangkah tidak eloknya ketika banjir melanda warga Kecamatan Sembakung pemerintah tidak mencarikan solusi. Sementara pemda sendiri memiliki keterbatasan dalam segala hal," ungkapnya.
Baca juga: 4.795 Pasien Covid-19 di Purbalingga Sembuh
Ia juga mengaku telah berulang kali menyuarakan melalui pertemuan-pertemuan Sosek Malindo, namun belum ada penyelesaian dari permasalahan banjir kiriman ini.
Padahal, kata dia, banjir kiriman dari Malaysia sangat merugikan masyarakat di Kecamatan Sembakung tersebut.
“Beberapa waktu yang lalu sebenarnya kita selalu menyuarakan dalam Sosek Malindo dan sebagainya. Pertanyaan masyarakat di Sembakung sampai kapan kita akan seperti ini, di sana ada ribuan masyarakat yang selalu terkena dampaknya tiap tahunnya,” kata dia.
Laura mengharapkan perlunya segera dicarikan solusi dan bantuan dari pusat karena kewenangan pemda sangat terbatas. Selama ini, imbuh dia, Pemkab Nunukan telah berupaya bersurat ke berbagai instansi secara berjenjang dan ditembuskan ke berbagai pihak.
“Saya kira sudah saatnya kita kumpul sama-sama dan mudah-mudahan ada titik jelas solusi dari pemerintah pusat terkait dengan persoalan banjir Sembakung ini,” jelasnya.
Nunukan: Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengadukan banjir kiriman dari Malaysia yang tiap tahun melanda Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, ke pemerintah pusat. Menurutnya,
banjir kiriman itu sangat mengganggu.
"Kehidupan masyarakat di Kecamatan Sembakung terganggu, sehingga dibutuhkan perhatian dari pemerintah pusat," katanya, dalam rapat koordinasi antar-kementerian dan lembaga di Nunukan, Rabu, 10 Maret 2021.
Ia mengatakan walaupun banjir yang terjadi setiap tahun sudah menjadi langganan bagi masyarakat setempat, tetapi sangat tidak elok apabila tidak dicarikan solusi.
Laura menyampaikan pemerintah daerah selama ini telah berusaha membantu. Namun hanya sebatas kebutuhan pokok pada saat terjadi banjir.
"Alangkah tidak eloknya ketika banjir melanda warga Kecamatan Sembakung pemerintah tidak mencarikan solusi. Sementara pemda sendiri memiliki keterbatasan dalam segala hal," ungkapnya.
Baca juga:
4.795 Pasien Covid-19 di Purbalingga Sembuh
Ia juga mengaku telah berulang kali menyuarakan melalui pertemuan-pertemuan Sosek Malindo, namun belum ada penyelesaian dari permasalahan banjir kiriman ini.
Padahal, kata dia, banjir kiriman dari Malaysia sangat merugikan masyarakat di Kecamatan Sembakung tersebut.
“Beberapa waktu yang lalu sebenarnya kita selalu menyuarakan dalam Sosek Malindo dan sebagainya. Pertanyaan masyarakat di Sembakung sampai kapan kita akan seperti ini, di sana ada ribuan masyarakat yang selalu terkena dampaknya tiap tahunnya,” kata dia.
Laura mengharapkan perlunya segera dicarikan solusi dan bantuan dari pusat karena kewenangan pemda sangat terbatas. Selama ini, imbuh dia, Pemkab Nunukan telah berupaya bersurat ke berbagai instansi secara berjenjang dan ditembuskan ke berbagai pihak.
“Saya kira sudah saatnya kita kumpul sama-sama dan mudah-mudahan ada titik jelas solusi dari pemerintah pusat terkait dengan persoalan banjir Sembakung ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
