Majalengka: Imbas dari adanya larangan mudik oleh pemerintah berdampak juga terhadap penghasilan para pedagang di Rest Area Tol Cipali.
Salah satu yang terdampak, yaitu pedagang di Rest Area KM 166 yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Para pedagang di rest area tersebut merugi akibat minimnya pengguna jalan yang mampir dan membeli dagangannya. Kondisi tersebut juga dipengaruhi dari minimnya kendaraan yang melintas di Cipali.
"Iya rugi, soalnya pengeluaran banyak, tapi tidak ada pemasukan," kata Delia, salah satu pedagang di rest area KM 166 Majalengka, Minggu, 9 Mei 2021.
Baca: Nama Airin Masuk Bursa Pilgub Jabar 2023
Delia mengatakan setelah diberlakukan larangan mudik dan minimnya kendaraan yang melintas, membuat dagangannya cukup sedikit yang laku. Bahkan menurut Delia, kemarin dagangannya tidak terjual sama sekali.
Jika dalam kondisi normal dan tidak ada larangan mudik, hasil jualan makanan sunda miliknya bisa mencapai jutaan rupiah. Puncak penghasilannya yaitu pada 5 Mei lalu, saat hari terakhir sebelum larangan mudik diberlakukan.
"Tanggal 5 Mei, alhamdulillah pendapatannya cukup besar," jelas Delia.
Sepinya Rest Area di KM 166 diakui oleh Pijar Alam, salah satu pengelola lokasi tersebut. Menurutnya para pedagang banyak yang mengeluh mengalami penurunan penghasilan.
Namun walaupun sepi pengunjung, Pihaknya tetap memberikan pelayanan maksimal kepada para pengunjung yang berhenti di rest area tersebut.
"Kami tetap memberikan pelayanan maksimal kepada para pengunjung," ungkap Pijar.
Majalengka: Imbas dari adanya larangan
mudik oleh pemerintah berdampak juga terhadap penghasilan para pedagang di Rest Area Tol Cipali.
Salah satu yang terdampak, yaitu pedagang di Rest Area KM 166 yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Para pedagang di rest area tersebut merugi akibat minimnya pengguna jalan yang mampir dan membeli dagangannya. Kondisi tersebut juga dipengaruhi dari minimnya kendaraan yang melintas di Cipali.
"Iya rugi, soalnya pengeluaran banyak, tapi tidak ada pemasukan," kata Delia, salah satu pedagang di rest area KM 166 Majalengka, Minggu, 9 Mei 2021.
Baca:
Nama Airin Masuk Bursa Pilgub Jabar 2023
Delia mengatakan setelah diberlakukan larangan mudik dan minimnya kendaraan yang melintas, membuat dagangannya cukup sedikit yang laku. Bahkan menurut Delia, kemarin dagangannya tidak terjual sama sekali.
Jika dalam kondisi normal dan tidak ada larangan mudik, hasil jualan makanan sunda miliknya bisa mencapai jutaan rupiah. Puncak penghasilannya yaitu pada 5 Mei lalu, saat hari terakhir sebelum larangan mudik diberlakukan.
"Tanggal 5 Mei, alhamdulillah pendapatannya cukup besar," jelas Delia.
Sepinya Rest Area di KM 166 diakui oleh Pijar Alam, salah satu pengelola lokasi tersebut. Menurutnya para pedagang banyak yang mengeluh mengalami penurunan penghasilan.
Namun walaupun sepi pengunjung, Pihaknya tetap memberikan pelayanan maksimal kepada para pengunjung yang berhenti di rest area tersebut.
"Kami tetap memberikan pelayanan maksimal kepada para pengunjung," ungkap Pijar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)