Badung: Komunitas lingkungan Tukad Mati Lestari bersama Pemerintah Provinsi Bali serta Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar penanaman mangrove di Kawasan Badung. Sebanyak 1.111 bibit mangrove ditanam di sekitar Tukad Mati Lestari.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Bali, I Made Teja, penanaman mangrove ini secara tidak langsung mengajak semua pihak turut melestarikan lingkungan.
"Mari kita hijaukan Bali dengan menanam kayu hutan maupun kayu lainnya. Dari 2018 sampai sekarang, berkat program CSR yang sudah dikembangkan di Bali, kami sudah bisa menyejukkan kawasan hutan. Saya ucapkan terima kasih atas sumbangan bapak ibu semua," kata Teja di Badung, Rabu, 25 September 2024.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari, I Nyoman Sukra, mengatakan penanaman pohon mangrove ini merupakan program keberlanjutan untuk menjaga alam Bali.
"Terima kasih pada Sampoerna Retail Community (SRC) dimana dilakukan kegiatan penanaman pohon mangrove demi lingkungan Bali berkelanjutan. Semoga cita-cita ini bisa dilanjutkan sehingga anak cucu kita tetap mewarisi alam yang sangat lestari untuk Bali," jelas Sukra.
Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna selaku pengusaha yang juga turut serta melakukan penanaman mangrove mengatakan siap bekerja sama dengan seluruh program peduli lingkungan.
"Karena kalau kita tidak sadar, siapa lagi yang bisa membantu pemerintah? Kalau semua diserahkan ke pemerintah, pasti akan kelabakan. Yang paling penting adalah kesadaran diri kita sebagai pengusaha," ujar Ajik Krisna.
Ishak Danuningrat selaku perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia, menjelaskan penanaman mangrove ini merupakan salah satu upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi pemanasan global di tingkat nasional.
Badung: Komunitas lingkungan Tukad Mati Lestari bersama Pemerintah Provinsi Bali serta Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar penanaman mangrove di Kawasan Badung. Sebanyak 1.111 bibit mangrove ditanam di sekitar Tukad Mati Lestari.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Bali, I Made Teja, penanaman mangrove ini secara tidak langsung mengajak semua pihak turut melestarikan
lingkungan.
"Mari kita hijaukan Bali dengan menanam kayu hutan maupun kayu lainnya. Dari 2018 sampai sekarang, berkat program CSR yang sudah dikembangkan di Bali, kami sudah bisa menyejukkan kawasan hutan. Saya ucapkan terima kasih atas sumbangan bapak ibu semua," kata Teja di Badung, Rabu, 25 September 2024.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari, I Nyoman Sukra, mengatakan penanaman pohon mangrove ini merupakan program keberlanjutan untuk menjaga alam Bali.
"Terima kasih pada Sampoerna Retail Community (SRC) dimana dilakukan kegiatan penanaman pohon mangrove demi lingkungan Bali berkelanjutan. Semoga cita-cita ini bisa dilanjutkan sehingga anak cucu kita tetap mewarisi alam yang sangat lestari untuk Bali," jelas Sukra.
Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna selaku pengusaha yang juga turut serta melakukan penanaman mangrove mengatakan siap bekerja sama dengan seluruh program peduli lingkungan.
"Karena kalau kita tidak sadar, siapa lagi yang bisa membantu pemerintah? Kalau semua diserahkan ke pemerintah, pasti akan kelabakan. Yang paling penting adalah kesadaran diri kita sebagai pengusaha," ujar Ajik Krisna.
Ishak Danuningrat selaku perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia, menjelaskan penanaman mangrove ini merupakan salah satu upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi pemanasan global di tingkat nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
