medcom.id, Lebak: Dua jembatan gantung yang menjadi akses penghubung satu-satunya di tiga desa di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, putus. Akibatnya, ratusan warga di tiga desa itu terisolasi.
Agar tetap bisa beraktivitas, aparatur desa membuat rakit dari bambu agar warga bisa melintasi sungai. "Sudah sepekan jembatan di Kampung Somang Desa Sukarame rusak dan tidak bisa dilalui," kata Kepala Desa Sukarame Aep Sahrudin, saat ditemui, Sabtu (23/7/2016).
Jembatan itu menjadi penopang warga untuk beraktivitas ke tempat kerja maupun ke sekolah. Bahkan, saat masih berfungsi, jembatan itu bisa dilalui kendaraan roda.
"Kalau air sungai sedang surut, kita tak ada masalah menaiki rakit, tapi kalau sudah turun hujan, sungai berbahaya untuk dilalui karena arusnya deras," kata Aep.
Aep mengatakan pemerintah desa sudah memperbaiki jembatan itu dengan dana swadaya dari masyarakat, tapi tak cukup memadai.
5 Rumah Tertimbun Longsor
Warga tengah membersihkan longsoran. Foto: Metrotvnews.com/Batur
Sementara itu, masih di Kabupaten Lebak, terjadi longsor yang membuat lima rumah tertimbun. Longsor terjadi di Kampung Cireunde, Desa Cireunde, Kecamatan Cilograng, Rabu 20 Juli 2016. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kepala Desa Cireunde, Salman Abdusalam, mengatakan kelima rumah semipermanen tersebut lokasinya tidak jauh dari tebing. Saat hujan lebat, tanah dari tebing itu meluruh menimpa lima rumah .
“Satu rumah milik Dede kondisinya rata dengan tanah, sedangkan empat rumah lain, yaitu miliki Ena, 30, Mamat, 40, Abang, 28, dan Edi, 37, rusak berat,” kata Salman.
Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Koramil setempat, dan sejumlah rewalan dari aktivis mahasiswa tengah berupaya membersihkan longsoran.
Saat ini warga yang rumahnya tertimbun longsor sudah diungsikan ke rumah kerabatnya untuk mengantisipasi longsor susulan.
medcom.id, Lebak: Dua jembatan gantung yang menjadi akses penghubung satu-satunya di tiga desa di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, putus. Akibatnya, ratusan warga di tiga desa itu terisolasi.
Agar tetap bisa beraktivitas, aparatur desa membuat rakit dari bambu agar warga bisa melintasi sungai. "Sudah sepekan jembatan di Kampung Somang Desa Sukarame rusak dan tidak bisa dilalui," kata Kepala Desa Sukarame Aep Sahrudin, saat ditemui, Sabtu (23/7/2016).
Jembatan itu menjadi penopang warga untuk beraktivitas ke tempat kerja maupun ke sekolah. Bahkan, saat masih berfungsi, jembatan itu bisa dilalui kendaraan roda.
"Kalau air sungai sedang surut, kita tak ada masalah menaiki rakit, tapi kalau sudah turun hujan, sungai berbahaya untuk dilalui karena arusnya deras," kata Aep.
Aep mengatakan pemerintah desa sudah memperbaiki jembatan itu dengan dana swadaya dari masyarakat, tapi tak cukup memadai.
5 Rumah Tertimbun Longsor
Warga tengah membersihkan longsoran. Foto: Metrotvnews.com/Batur
Sementara itu, masih di Kabupaten Lebak, terjadi longsor yang membuat lima rumah tertimbun. Longsor terjadi di Kampung Cireunde, Desa Cireunde, Kecamatan Cilograng, Rabu 20 Juli 2016. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kepala Desa Cireunde, Salman Abdusalam, mengatakan kelima rumah semipermanen tersebut lokasinya tidak jauh dari tebing. Saat hujan lebat, tanah dari tebing itu meluruh menimpa lima rumah .
“Satu rumah milik Dede kondisinya rata dengan tanah, sedangkan empat rumah lain, yaitu miliki Ena, 30, Mamat, 40, Abang, 28, dan Edi, 37, rusak berat,” kata Salman.
Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Koramil setempat, dan sejumlah rewalan dari aktivis mahasiswa tengah berupaya membersihkan longsoran.
Saat ini warga yang rumahnya tertimbun longsor sudah diungsikan ke rumah kerabatnya untuk mengantisipasi longsor susulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)