Bali: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan perhatian kepada 700 museum swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, seluruh museum itu patut menjadi atensi untuk keberlangsungan kebudayaan.
"Alhamdulillah disetujui tadi usulan saya oleh Kemendikbud (perhatian kepada ratusan museum). Jadi saya minta kepada Kemendikbud agar memberikan perhatian kepada para museum yang ada di daerah dan mendorong pemerintah daerah terutama provinsi diberika atensi kepada museum-museum yang benar-benar mengangkat kultur daerahnya, karena museum ini bagian dari peradaban manusia," kata Dede, mealui daring pada silahturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia di Hotel Kuta Paradiso 4-6 Juni 2022, Badung, Bali.
Sementara itu pemerhati museum dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sigit Gunarjo mengimbau Komisi X tetap mengawal perhatian pemerintah untuk musem di seluruh Indonesia. Sebab menurutnya, banyak museum swasta di berbagai daerah terancam tutup.
Sigit menegaskan, jangan sampai para pengelola museum swasta diberikan harapan palsu, karena bantuan kepada museum swasta di daerah-daerah sampai saat ini secara finansial apalagi ketika pandemi covid-19 tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.
"Jika ini terus tidak diperhatikan oleh pemerintah, sejarah peradaban kebudayaan bangsa kita lama kelamaan akan hilang," kata Sigit.
"Bantuan dari Kemendikbud kepada museum ini bentuknya bisa apa saja seperti pembinaan, pemeliharaan, perawatan, dan peningkatan SDM. Karena hampir 80% museum swasta di daerah tidak dapat berkembang dan tumbuh karena tidak ada kepedulian dari kemendikbud pusat maupun daerah," tambah Sigit.
Baca: Asosiasi Museum Indonesia Gaungkan Pentingnya Nilai Kekayaan Bangsa
Sigit juga menjelaskan UU Nomor 5 Tahun 2017 mengenai pemajuan kebudayaan juga yang belum pernah dieksekusi secara maksimal oleh Dirjen Kebudayaan. Menurutnya harus ada payung hukum untuk mengembalikan muruah peradaban kebudayaan bangsa melalui museum dengan diterbitkannya UU Permuseuman Indonesia.
"Di undang-undang tersebut juga harus mencantumkan badan permuseuman untuk membantu pemerintah dalam hal teknis. Untuk itu pemerintah harus segera menyikapi suara hati dari para pengelola museum se-Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengatakan revitalisasi museum seharusnya merujuk pada suatu upaya besar dalam menghidupkan museum sebagai rumah budaya rakyat. Putu juga mempertanyakan masih banyaknya museum di daerah yang kondisinya hancur. Padahal, pemerintah saban tahun memiliki anggaran untuk revitalisasi.
”Itu belum sumber daya manusia dan manajemennya sebab banyak museum di daerah yang mengeluh ke AMI mengenai hal ini. Mereka termasuk mengeluhkan mengenai visi kebudayaan dari pemerintah pusat,” tutur Putu.
Menurutnya, Indonesia yang paling dikenal itu dari sisi budaya, seni, sejarahnya dan perabadabannya, pemerintah wajib memiliki konsep dan roadmap yang jelas guna menghadirkan kembali segala kebaikan, kemuliaan dan kejayaan nusantara.
"Justru di negara-negara maju seperti Eropa, museum dijadikan ikon utama narasi kota atau negara itu, dan menjadi destinasi utama kepariwisataan. Sehingga segala investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung museum akan kembali dalam bentuk profit sebagai devisa negara dan benefit sebagai simpul-simpul kekuatan ekonomi rakyat, khususnya UMKM. Di sinilah kami menunggu visi besar pemerintah dalam mengeksekusi kebijakan pemerintah yang pro kepada museum," pungkasnya.
Bali: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan perhatian kepada 700 museum swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, seluruh museum itu patut menjadi atensi untuk keberlangsungan kebudayaan.
"Alhamdulillah disetujui tadi usulan saya oleh Kemendikbud (perhatian kepada ratusan museum). Jadi saya minta kepada Kemendikbud agar memberikan perhatian kepada para museum yang ada di daerah dan mendorong pemerintah daerah terutama provinsi diberika atensi kepada museum-museum yang benar-benar mengangkat kultur daerahnya, karena museum ini bagian dari peradaban manusia," kata Dede, mealui daring pada silahturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia di Hotel Kuta Paradiso 4-6 Juni 2022, Badung, Bali.
Sementara itu pemerhati museum dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sigit Gunarjo mengimbau Komisi X tetap mengawal perhatian pemerintah untuk musem di seluruh Indonesia. Sebab menurutnya, banyak museum swasta di berbagai daerah terancam tutup.
Sigit menegaskan, jangan sampai para pengelola museum swasta diberikan harapan palsu, karena bantuan kepada museum swasta di daerah-daerah sampai saat ini secara finansial apalagi ketika pandemi covid-19 tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.
"Jika ini terus tidak diperhatikan oleh pemerintah, sejarah peradaban kebudayaan bangsa kita lama kelamaan akan hilang," kata Sigit.
"Bantuan dari Kemendikbud kepada museum ini bentuknya bisa apa saja seperti pembinaan, pemeliharaan, perawatan, dan peningkatan SDM. Karena hampir 80% museum swasta di daerah tidak dapat berkembang dan tumbuh karena tidak ada kepedulian dari kemendikbud pusat maupun daerah," tambah Sigit.
Baca:
Asosiasi Museum Indonesia Gaungkan Pentingnya Nilai Kekayaan Bangsa
Sigit juga menjelaskan UU Nomor 5 Tahun 2017 mengenai pemajuan kebudayaan juga yang belum pernah dieksekusi secara maksimal oleh Dirjen Kebudayaan. Menurutnya harus ada payung hukum untuk mengembalikan muruah peradaban kebudayaan bangsa melalui museum dengan diterbitkannya UU Permuseuman Indonesia.
"Di undang-undang tersebut juga harus mencantumkan badan permuseuman untuk membantu pemerintah dalam hal teknis. Untuk itu pemerintah harus segera menyikapi suara hati dari para pengelola museum se-Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengatakan revitalisasi museum seharusnya merujuk pada suatu upaya besar dalam menghidupkan museum sebagai rumah budaya rakyat. Putu juga mempertanyakan masih banyaknya museum di daerah yang kondisinya hancur. Padahal, pemerintah saban tahun memiliki anggaran untuk revitalisasi.
”Itu belum sumber daya manusia dan manajemennya sebab banyak museum di daerah yang mengeluh ke AMI mengenai hal ini. Mereka termasuk mengeluhkan mengenai visi kebudayaan dari pemerintah pusat,” tutur Putu.
Menurutnya, Indonesia yang paling dikenal itu dari sisi budaya, seni, sejarahnya dan perabadabannya, pemerintah wajib memiliki konsep dan roadmap yang jelas guna menghadirkan kembali segala kebaikan, kemuliaan dan kejayaan nusantara.
"Justru di negara-negara maju seperti Eropa, museum dijadikan ikon utama narasi kota atau negara itu, dan menjadi destinasi utama kepariwisataan. Sehingga segala investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung museum akan kembali dalam bentuk profit sebagai devisa negara dan benefit sebagai simpul-simpul kekuatan ekonomi rakyat, khususnya UMKM. Di sinilah kami menunggu visi besar pemerintah dalam mengeksekusi kebijakan pemerintah yang pro kepada museum," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)