Yogyakarta: Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Budi Argap Situngkir dimutasi ke Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah.
Rotasi jabatan ini tak lama usai Komnas HAM memastikan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap warga binaan terbukti ada Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Namun, Kemenkumham membantah pergantian ini berkaitan dengan kasus kekerasan di Lapas Narkotika itu.
"Semua proses ini kami tidak mengaitkan dengan temuan (Komnas HAM kemarin," kata Inspektur Jenderal Kemenkumham Razilu di Aula Kanwil Kemenkumham DIY, Jumat, 11 Maret 2022.
Razilu menjelaskan pergantian pimpinan di berbagai instansi, termasuk di bawah naungan kementerian, menjadi hal biasa. Menurut dia, hal itu sebagai penyegaran organisasi.
Baca: Kemenkumham Tak Terima Hasil Investigasi Kekerasan Lapas Narkotika Sleman oleh Komnas HAM
"Dia harus pindah untuk penyegaran buat dia dan untuk mengangkat daya kreativitas dan logika dia. Kalau dipindah dia akan hidup," kata dia.
Sementara itu, Budi meminta maaf kepada jajaran Kanwil Kemenkumham DIY jika ada kesalahan selama dirinya bertugas. Ia menilai sistem kerja yang selama ini berlangsung sudah berjalan baik.
"Banyak prestasi yang telah kita torehkan di sini. Tentu saya akan mencontoh untuk diterapkan di tempat baru," katanya.
Penggantinya Imam Jauhari menyatakan akan melanjutkan hal positif yang selama ini berjalan. Ia meminta dukungan dan kerja sama di internal Kanwil Kemenkumham DIY, termasuk dalam pengawasan Lapas.
"Saya kasih waktu dulu karena saya masih baru kan di sini, tetapi yang jelas program yang telah dikerjakan kakanwil lama akan saya teruskan," ucapnya.
Yogyakarta: Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Budi Argap Situngkir dimutasi ke Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah.
Rotasi jabatan ini tak lama usai Komnas HAM memastikan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap warga binaan terbukti ada Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Namun, Kemenkumham membantah pergantian ini berkaitan dengan kasus kekerasan di Lapas Narkotika itu.
"Semua proses ini kami tidak mengaitkan dengan temuan (Komnas HAM kemarin," kata Inspektur Jenderal Kemenkumham Razilu di Aula Kanwil Kemenkumham DIY, Jumat, 11 Maret 2022.
Razilu menjelaskan pergantian pimpinan di berbagai instansi, termasuk di bawah naungan kementerian, menjadi hal biasa. Menurut dia, hal itu sebagai penyegaran organisasi.
Baca: Kemenkumham Tak Terima Hasil Investigasi Kekerasan Lapas Narkotika Sleman oleh Komnas HAM
"Dia harus pindah untuk penyegaran buat dia dan untuk mengangkat daya kreativitas dan logika dia. Kalau dipindah dia akan hidup," kata dia.
Sementara itu, Budi meminta maaf kepada jajaran Kanwil Kemenkumham DIY jika ada kesalahan selama dirinya bertugas. Ia menilai sistem kerja yang selama ini berlangsung sudah berjalan baik.
"Banyak prestasi yang telah kita torehkan di sini. Tentu saya akan mencontoh untuk diterapkan di tempat baru," katanya.
Penggantinya Imam Jauhari menyatakan akan melanjutkan hal positif yang selama ini berjalan. Ia meminta dukungan dan kerja sama di internal Kanwil Kemenkumham DIY, termasuk dalam pengawasan Lapas.
"Saya kasih waktu dulu karena saya masih baru kan di sini, tetapi yang jelas program yang telah dikerjakan kakanwil lama akan saya teruskan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
