Cirebon: Volume sampah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meningkat 30% usai perayaan Idulfitri 2022 jika dibanding tahun lalu.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, mengatakan peningkatan tersebut disebabkan banyaknya jumlah pemudik.
"Kami sudah menangani sampah tersebut dan sekarang tersisa 10 persen dari jumlah sampah normal," kata Fitroh di Cirebon, Rabu, 11 Mei 2022.
Baca: Ditinggal Mudik, Produksi Sampah di Tangsel Hanya Bertambah 10%
Fitroh mengatakan penumpukan sampah itu terjadi di TPS liar di sepanjang jalur utama baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten.
Jika sebelumnya debit sampah di Kabupaten Cirebon sekitar 1,2 ton perharinya, namun pascalebaran jumlahnya meningkat cukup signifikan.
"Jumlah sampah pasca lebaran, meningkat drastis dibandingkan hari normal," jelas Fitroh.
Fitroh mengungkapkan rata-rata penumpukan sampah yang belum tertangani terjadi di sejumlah TPS liar. Banyaknya TPS liar di Kabupaten Cirebon, dikarenakan minimnya sosialisasi di tingkat kecamatan dan desa.
Terlebih lagi kendaraan pengangkut sampah pun belum bisa dikatakan ideal. Karena saat ini, pihaknya hanya memiliki 39 armada yang hanya bisa mengangkut sampah dua kali dalam sehari.
"Idealnya jumlah kendaraan pengangkut sampah disetiap kecamatan minimal dua unit kendaraan," ungkapnya.
Cirebon: Volume
sampah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meningkat 30% usai perayaan Idulfitri 2022 jika dibanding tahun lalu.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, mengatakan peningkatan tersebut disebabkan banyaknya jumlah pemudik.
"Kami sudah menangani sampah tersebut dan sekarang tersisa 10 persen dari jumlah sampah normal," kata Fitroh di Cirebon, Rabu, 11 Mei 2022.
Baca:
Ditinggal Mudik, Produksi Sampah di Tangsel Hanya Bertambah 10%
Fitroh mengatakan penumpukan sampah itu terjadi di TPS liar di sepanjang jalur utama baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten.
Jika sebelumnya debit sampah di Kabupaten Cirebon sekitar 1,2 ton perharinya, namun pascalebaran jumlahnya meningkat cukup signifikan.
"Jumlah sampah pasca lebaran, meningkat drastis dibandingkan hari normal," jelas Fitroh.
Fitroh mengungkapkan rata-rata penumpukan sampah yang belum tertangani terjadi di sejumlah TPS liar. Banyaknya TPS liar di Kabupaten Cirebon, dikarenakan minimnya sosialisasi di tingkat kecamatan dan desa.
Terlebih lagi kendaraan pengangkut sampah pun belum bisa dikatakan ideal. Karena saat ini, pihaknya hanya memiliki 39 armada yang hanya bisa mengangkut sampah dua kali dalam sehari.
"Idealnya jumlah kendaraan pengangkut sampah disetiap kecamatan minimal dua unit kendaraan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)