Jember: Tampak ribuan ton sampah memenuhi kawasan pesisir Pantai Pancer, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. Hal ini sangat mengancam ekosistem laut dan keselamatan nelayan, serta kondisi kotor dan bau tidak sedap jadi keluhan pengunjung.
Keindahan dan kenyamanan hamparan pasir hitam yang telah menjadi ikon Pantai Pancer kini nyaris tidak terlihat. Hamparan pasir tersebut sekarnag penuh dengan tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap.
Selain sampah organik seperti kayu, bambu, atau daun-daun, terdapat sampah anorganik seperti sampah rumah tangga hingga alat medis. Kondisi ini yang membuat pengunjung biasanya bermain air, saat ini tidak ada yang menikmati pasir pantai karena mengganggu kenyamanan.
"Saya kaget, datang ke sini ingin lihat pemandangan sejuk tapi kok isinya sampah sampai sebegitu parahnya? Padahal beberapa bulan lalu kita kesini masih gak separah itu," ujar pengunjung Pantai Pancer Puji Astuti dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Jumat, 28 Januari 2022.
Bahkan telah ditemukan ikan, udang, hingga lobster yang mati karena air laut tercemar berbagai jenis sampah. Selain itu, tumpukan sampah yang ada di perairan juga membahayakan nelayan karena bisa merusak baling-baling perahu.
Meskipun upaya pembersihan mandiri oleh nelayan kerap dilakukan, namun seakan tidak berguna karena sampah selalu bertambah ketika terjadi hujan deras.
"Kondisi pantai saat ini kotor karena musim penghujan. Semua sampah dari kota atau dari mana pun tumpahnya ke sini, sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah atau pihak yang mengelola laut," ujar nelayan Pantai Pancer Catur Rima.
Para nelayan dan masyarakat sekitar berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Jember segera mengambil tindakan dari pantai yang seakan menjadi tempat pembuangan sampah ini. (Leres Anbara)
Jember: Tampak ribuan ton
sampah memenuhi kawasan pesisir Pantai Pancer, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. Hal ini sangat mengancam ekosistem laut dan keselamatan nelayan, serta kondisi kotor dan bau tidak sedap jadi keluhan pengunjung.
Keindahan dan kenyamanan hamparan pasir hitam yang telah menjadi ikon Pantai Pancer kini nyaris tidak terlihat. Hamparan pasir tersebut sekarnag penuh dengan tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap.
Selain sampah organik seperti kayu, bambu, atau daun-daun, terdapat sampah anorganik seperti sampah rumah tangga hingga alat medis. Kondisi ini yang membuat pengunjung biasanya bermain air, saat ini tidak ada yang menikmati pasir pantai karena mengganggu kenyamanan.
"Saya kaget, datang ke sini ingin lihat pemandangan sejuk tapi kok isinya sampah sampai sebegitu parahnya? Padahal beberapa bulan lalu kita kesini masih gak separah itu," ujar pengunjung Pantai Pancer Puji Astuti dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Jumat, 28 Januari 2022.
Bahkan telah ditemukan ikan, udang, hingga lobster yang mati karena air laut
tercemar berbagai jenis sampah. Selain itu, tumpukan sampah yang ada di perairan juga membahayakan nelayan karena bisa merusak baling-baling perahu.
Meskipun upaya pembersihan mandiri oleh nelayan kerap dilakukan, namun seakan tidak berguna karena sampah selalu bertambah ketika terjadi hujan deras.
"Kondisi pantai saat ini kotor karena musim penghujan. Semua sampah dari kota atau dari mana pun tumpahnya ke sini, sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah atau pihak yang mengelola laut," ujar nelayan Pantai Pancer Catur Rima.
Para nelayan dan masyarakat sekitar berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Jember segera mengambil tindakan dari pantai yang seakan menjadi tempat pembuangan sampah ini. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)