Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil). Foto: Medcom/Roni
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil). Foto: Medcom/Roni

Website PPDB Jabar Melambat Diserbu 138 Ribu Siswa

Roni Kurniawan • 07 Juni 2022 14:20
Bandung: Sebanyak 138 ribu calon siswa mendaftar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN dan SMKN di Jawa Barat pada hari pertama, Senin, 6 Juni 2022. Banyaknya pendaftar sempat membuat akses masuk ke website PPDB Jabar melambat.
 
"Jumlah yang daftar tercatat sudah 138 ribu (calon siswa). Bahkan dalam hitungan 30 menit ada sekitar 7 ribuan siswa se-Jawa Barat mendaftar," ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai meninjau sistem PPDB di kantor Dinas Pendidikan Jabar, Jalan Rajiman, Kota Bandung, Selasa, 7 Juni 2022. 
 
Pria yang akrab disapa Emil mendapat keluhan terkait susahnya mengakses website PPDB Jabar. Hal ini terjadi lantaran banyak masyarakat memanfaatkan hari pertama untuk melakukan pendaftaran.

"Lebih kepada diserbu dihari pertama jadi traffic-nya agak lambat saja, jadi enggak ada gangguan. Barusan saya cek dihari kedua ini sudah lancar, itu lebih ke komplain di hari pertama karena orang memilih hari itu, padahal rentan waktu pendaftaran masih lama," sahutnya.
 
Emil menuturkan proses pendaftaran PPDB tahap pertama ini untuk jalur afirmasi dengan kuota 20 persen, perpindahan orang tua lima persen, dan prestasi 25 persen. Ia berharap masyarakat memanfaatkan teknologi untuk melakukan proses pendaftaran sehingga bisa lebih efesien dari segi waktu.
 
Baca: Agenda Pertama di Luar Gedung Sate, Ridwan Kamil Pantau Pelaksanaan PPDB
 
"Jadi pada para orang tua, pasca covid-19 ini semua serba digital, jadi daftarkannya juga digital, tidak usah memaksa jalan sampai ke sekolah-sekolah, bereskan melalui digital dulu, nanti kalaupun ada masalah butuh penjelasan, semua sekolah sudah kita persiapkan untuk melayani," ungkapnya.
 
Sementara itu, Emil memastikan PPDB tahun ini didesain secara adil dan transparan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jabar. Emil menegaskan masyarakat tidak harus memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah negeri, pasalnya Pemprov Jabar memiliki berbagai program bantuan terutama bagi masyarakat miskin atau tidak mampu.
 
"Jadi tolong digaris bawahi, mau sekolah negeri, swasta, semua sama saja, tidak ada bedanya. Kesuksesan tidak harus diukur oleh sekolah formal. Salah satu pembelaan warga miskin di Jawa Barat adalah kita memberikan bantuan keuangan kepada warga miskin yang sekolahnya nanti di swasta," tegas Emil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan