Kotim: Polisi terus berpatroli di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mentaya, Desa Bangkirai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal ini mengantisipasi kembalinya serangan buaya.
Komandan Kapal Polisi XVIII-2005 Bripka Sunardi melarang anak-anak mendekati sungai saat terlebih saatmalam hari. Sebab, kasus serangan buaya di DAS Mentaya hampir terjadi pada malam hari hingga subuh.
"Kami tidak akan henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di Sungai Mentaya," ujar Sunardi, Rabu, 23 Februari 2022.
Sebelumnya, saat ABK Kapal Patroli Polisi Bripka Ujang Rusdi sedang berpatroli, ia menemukan anak-anak sedang bermain rakit yang terbuat dari susunan bambu dan papan di atas Sungai Mentaya. Ujang langsung menyuruh mereka berhenti bermain dan pulang.
"Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti serangan buaya," ujarnya.
Baca: Seorang Pemuda di Jeneponto Hilang Terseret Arus Sungai
Kotim: Polisi terus berpatroli di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mentaya, Desa Bangkirai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal ini mengantisipasi kembalinya serangan
buaya.
Komandan Kapal Polisi XVIII-2005 Bripka Sunardi melarang anak-anak mendekati
sungai saat terlebih saatmalam hari. Sebab, kasus serangan buaya di DAS Mentaya hampir terjadi pada malam hari hingga subuh.
"Kami tidak akan henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di Sungai Mentaya," ujar Sunardi, Rabu, 23 Februari 2022.
Sebelumnya, saat ABK Kapal Patroli Polisi Bripka Ujang Rusdi sedang berpatroli, ia menemukan anak-anak sedang bermain rakit yang terbuat dari susunan bambu dan papan di atas Sungai Mentaya. Ujang langsung menyuruh mereka berhenti bermain dan pulang.
"Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti serangan buaya," ujarnya.
Baca:
Seorang Pemuda di Jeneponto Hilang Terseret Arus Sungai Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
