Ciamis: Kegiatan ilegal pramuka yang digelar senior dan alumni SMAN 1 Ciamis menyebabkan siswa terluka. Pihak sekolah meminta maaf kepada keluarga korban dan berjanji untuk bertanggung jawab.
“Atas nama lembaga, kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa yang terjadi pada 8 Januari 2022. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali,” ujar Kepala SMAN 1 Ciamis, Suarman Guntara, dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Minggu, 16 Januari 2022.
Pihak sekolah berharap peristiwa ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Suarman mengaku pihaknya telah bersilaturahmi dengan korban dan keluarganya.
Salah satu orang tua korban, Ani Susani, berharap kasus ini ditangani serius seluruh pihak yang berwenang. Apalagi, anaknya, mengalami luka lebam di bagian wajah dan pundak. Dia tak ingin ada lagi perpeloncoan di sekolah tersebut.
“Bagaimana caranya seluruh pihak menangani kasus ini agar anak tersebut (pelaku) jera dan kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Ani.
Anak Ani yang duduku di kelas 10 mulai membaik usai menjalani perawatan di RSUD Pandega Pangandaran. Melansir Antara, Polda Jawa Barat telah memeriksan sejumlah saksi terkait insiden perpeloncoan dalam kegiatan Pramuka diberi nama lingkaran setan tersebut pada Jumat, 14 Januari 2022.
Penyelidikan ini bermula dari laporan orang tua korban pada Rabu, 12 Januari 2022. Mereka menduga insiden Lingakaran Setan ini terjadi satu hari sebelum laporan tersebut dibuat. Hasil penyelidikan mencatat bahwa setidaknya terdapat 18 korban luka-luka. (Nurisma Rahmatika)
Ciamis: Kegiatan ilegal pramuka yang digelar senior dan alumni SMAN 1 Ciamis menyebabkan siswa terluka. Pihak sekolah meminta maaf kepada keluarga korban dan berjanji untuk bertanggung jawab.
“Atas nama lembaga, kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa yang terjadi pada 8 Januari 2022. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali,” ujar Kepala SMAN 1 Ciamis, Suarman Guntara, dalam tayangan
Metro Hari Ini di
Metro TV, Minggu, 16 Januari 2022.
Pihak sekolah berharap peristiwa ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Suarman mengaku pihaknya telah bersilaturahmi dengan korban dan keluarganya.
Salah satu orang tua korban, Ani Susani, berharap kasus ini ditangani serius seluruh pihak yang berwenang. Apalagi, anaknya, mengalami luka lebam di bagian wajah dan pundak. Dia tak ingin ada lagi perpeloncoan di sekolah tersebut.
“Bagaimana caranya seluruh pihak menangani kasus ini agar anak tersebut (pelaku) jera dan kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Ani.
Anak Ani yang duduku di kelas 10 mulai membaik usai menjalani perawatan di RSUD Pandega Pangandaran. Melansir
Antara, Polda Jawa Barat telah memeriksan sejumlah saksi terkait insiden perpeloncoan dalam kegiatan Pramuka diberi nama lingkaran setan tersebut pada Jumat, 14 Januari 2022.
Penyelidikan ini bermula dari laporan orang tua korban pada Rabu, 12 Januari 2022. Mereka menduga insiden Lingakaran Setan ini terjadi satu hari sebelum laporan tersebut dibuat. Hasil penyelidikan mencatat bahwa setidaknya terdapat 18 korban luka-luka.
(Nurisma Rahmatika) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)