Bandung: Sejumlah lapak pedagang tahu dan tempe nampak kosong di beberapa pasar tradisional di Kota Bandung. Hal itu buntut dari aksi mogok produksi para perajin tahu dan tempe di Kota Bandung pada hari ini, Senin, 20 Februari 2022.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, nampak tak ada aktivitas di area lapak pedagang tahu dan tempe di Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Caringin Bandung. Hanya tumpukan keranjang untuk tahu dan tempe yang utuh berada di lapak tersebut.
Pengunjung pasar pun yang hendak membeli tahu atau tempe berputar mengelilinti pasar. Upaya mereka tak berbuah hasil, karena seluruh pedagang tahu dan tempe di Pasar Sederhana berjualan.
"Udah muter-muter tadi, tapi enggak ada yang jualan (tahu dan tempe)," ujar Kosin, 43, salah seorang pengunjung Pasar Sederhana Bandung, Senin, 21 Februari 2022.
Baca: Tahu-Tempe di Tangsel Kosong Imbas Perajin Mogok Produksi
Kosin mengaku sudah mencari ke dua pasar, yakni Ciroyom dan Sederhana untuk membeli tahu dan tempe. Ia pun kemungkinan tak bisa berjualan gorengan, pasalnya setiap hari membutuhkan tahu dan tempe.
"Iya saya jual gorengan, termasuk gehu dan tempe. Kalau enggak dapat juga, mungkin enggak jualan dulu (gehu dan tempe goreng)," kata Kosin.
Hal senada diungkapkan Imas, 47, yang setiap hari membutuhkan tahu tempe untuk diolah. Namun, ia terpaksa hari ini tidak akan mengolah masakan dari bahan tahu tempe karena sulit untuk mendapatkannya.
"Biasnya tiap hari pasti ada goreng atau tumis tahu tempe di warteg saya, tapi udah cari ke mana-mana, enggak ada yang berjualan tahu tempe," sahut Imas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, hilangnya tahu dan tempe di pasar merupakan dampak dari aksi mogok yang dilakukan para perajin. Terdapat beberapa perajin yang melakukan aksi mogok produksi tahu tempe yaitu sentra perajin di Cibuntu, Ciporeat, Arcamanik, dan Cibiru.
"Mereka sebetulnya sudah imbauan untuk tidak mogok, tapi suratnya itu baru sampai kemarin (Minggu) sore, jadi para pegawai di sentra perajin tersebut keburu pada pulang dan tidak produksi, sehingga di pasar sekarang tidak ada yang jualan (tahu dan tempe)," ungkap Elly.
Bandung: Sejumlah lapak pedagang tahu dan tempe nampak kosong di beberapa pasar tradisional di Kota Bandung. Hal itu buntut dari aksi mogok produksi para perajin tahu dan tempe di Kota Bandung pada hari ini, Senin, 20 Februari 2022.
Berdasarkan pantauan
Medcom.id, nampak tak ada aktivitas di area lapak pedagang tahu dan tempe di Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Caringin Bandung. Hanya tumpukan keranjang untuk tahu dan tempe yang utuh berada di lapak tersebut.
Pengunjung pasar pun yang hendak membeli tahu atau tempe berputar mengelilinti pasar. Upaya mereka tak berbuah hasil, karena seluruh pedagang tahu dan tempe di Pasar Sederhana berjualan.
"Udah muter-muter tadi, tapi enggak ada yang jualan (tahu dan tempe)," ujar Kosin, 43, salah seorang pengunjung Pasar Sederhana Bandung, Senin, 21 Februari 2022.
Baca:
Tahu-Tempe di Tangsel Kosong Imbas Perajin Mogok Produksi
Kosin mengaku sudah mencari ke dua pasar, yakni Ciroyom dan Sederhana untuk membeli tahu dan tempe. Ia pun kemungkinan tak bisa berjualan gorengan, pasalnya setiap hari membutuhkan tahu dan tempe.
"Iya saya jual gorengan, termasuk gehu dan tempe. Kalau enggak dapat juga, mungkin enggak jualan dulu (gehu dan tempe goreng)," kata Kosin.
Hal senada diungkapkan Imas, 47, yang setiap hari membutuhkan tahu tempe untuk diolah. Namun, ia terpaksa hari ini tidak akan mengolah masakan dari bahan tahu tempe karena sulit untuk mendapatkannya.
"Biasnya tiap hari pasti ada goreng atau tumis tahu tempe di warteg saya, tapi udah cari ke mana-mana, enggak ada yang berjualan tahu tempe," sahut Imas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, hilangnya tahu dan tempe di pasar merupakan dampak dari aksi mogok yang dilakukan para perajin. Terdapat beberapa perajin yang melakukan aksi mogok produksi tahu tempe yaitu sentra perajin di Cibuntu, Ciporeat, Arcamanik, dan Cibiru.
"Mereka sebetulnya sudah imbauan untuk tidak mogok, tapi suratnya itu baru sampai kemarin (Minggu) sore, jadi para pegawai di sentra perajin tersebut keburu pada pulang dan tidak produksi, sehingga di pasar sekarang tidak ada yang jualan (tahu dan tempe)," ungkap Elly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)