Sampang: Warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dikepung banjir untuk kedua kalinya. Banjir melanda lantaran ketidaksiapan sarana pengendali banjir hingga membuat luapan Sungai merendam setengah wilayah tersebut.
"Selain hujan yang deras di kawasan hulu, banjir juga membuat genset di dua rumah pompa air rusak. Akibatnya, pintu hidrolik air tidak bisa dibuka," kata Bupati Sampang, Slamet Junaidi, Senin, 14 Desember 2020.
Baca: TPU Pasien Covid-19 di Kota Cimahi Hampir Penuh
Dia menjelaskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah berencana memperbaiki kerusakan sekaligus mencari solusi agar pintu hidrolik bisa dibuka tanpa genset.
Namun rencana itu urung direalisasikan karena banjir terlebih dulu datang. Kerugian akibat banjir di Sampang dinilai sangat besar lantaran aktivitas ekonomi warga lumpuh. Listrik dipadamkan dan arus lalu lintas dari Surabaya ke Pamekasan dialihkan ke jalur lain yang lebih jauh.
Pada hari yang sama, Kabupaten Mojokerto dan Bojonegoro juga terdampak luapan sejumlah sungai. Lima dusun di tiga desa pada Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, direndam luapan Kali Lamong. Di Bojonegoro, Kali Kerjo meluap membuat 130 rumah tergenang.
Bergeser ke Jawa Tengah, banjir dan tanah longsor melanda Banyumas dan Purbalingga.
"Daerah aliran Sungai Serayu sudah dalam kondisi awas. Warga harus waspada karena hujan deras masih terus turun," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Di Jawa Barat petani di Kabupaten Cirebon harus kehilangan bibit padi karena direndam banjir. "Kami sudah dua kali melakukan penyemaian dan gagal karena kebanjiran akibat Sungai Sigranala meluap," jelas Suganda, petani di Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan.
Nahas juga menimpa warga di Cicadas, Neglasari, Kecamatan Cibadak, Sukabumi. Belasan rumah rusak karena pergerakan tanah. Hujan deras juga membuat 532 rumah di Kota Medan, Sumatra Utara, kebanjiran.
Sampang: Warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dikepung
banjir untuk kedua kalinya. Banjir melanda lantaran ketidaksiapan sarana pengendali banjir hingga membuat luapan Sungai merendam setengah wilayah tersebut.
"Selain hujan yang deras di kawasan hulu, banjir juga membuat genset di dua rumah pompa air rusak. Akibatnya, pintu hidrolik air tidak bisa dibuka," kata Bupati Sampang, Slamet Junaidi, Senin, 14 Desember 2020.
Baca:
TPU Pasien Covid-19 di Kota Cimahi Hampir Penuh
Dia menjelaskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah berencana memperbaiki kerusakan sekaligus mencari solusi agar pintu hidrolik bisa dibuka tanpa genset.
Namun rencana itu urung direalisasikan karena banjir terlebih dulu datang. Kerugian akibat banjir di Sampang dinilai sangat besar lantaran aktivitas ekonomi warga lumpuh. Listrik dipadamkan dan arus lalu lintas dari Surabaya ke Pamekasan dialihkan ke jalur lain yang lebih jauh.
Pada hari yang sama, Kabupaten Mojokerto dan Bojonegoro juga terdampak luapan sejumlah sungai. Lima dusun di tiga desa pada Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, direndam luapan Kali Lamong. Di Bojonegoro, Kali Kerjo meluap membuat 130 rumah tergenang.
Bergeser ke Jawa Tengah, banjir dan tanah longsor melanda Banyumas dan Purbalingga.
"Daerah aliran Sungai Serayu sudah dalam kondisi awas. Warga harus waspada karena hujan deras masih terus turun," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Di Jawa Barat petani di Kabupaten Cirebon harus kehilangan bibit padi karena direndam banjir. "Kami sudah dua kali melakukan penyemaian dan gagal karena kebanjiran akibat Sungai Sigranala meluap," jelas Suganda, petani di Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan.
Nahas juga menimpa warga di Cicadas, Neglasari, Kecamatan Cibadak, Sukabumi. Belasan rumah rusak karena pergerakan tanah. Hujan deras juga membuat 532 rumah di Kota Medan, Sumatra Utara, kebanjiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)