Awan panas Gunung Merapi. (ANTARA/HO/twitter BPPTKG)
Awan panas Gunung Merapi. (ANTARA/HO/twitter BPPTKG)

Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi Menurun, Kubah Lava Bertambah

Ahmad Mustaqim • 27 Februari 2021 15:31
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat adanya sejumlah penurunan aktivitas vulkanis Gunung Merapi, seperti kegempaan. Namun kubah lava terus bertumbuh.
 
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan hasil pengamatan dalam periode 19-25 Februari 2021 menunjukkan terjadi tiga kali awan panas guguran ke arah barat daya. Jarak luncur material awan panas mencapai 1.900 meter.
 
"Awan panas guguran yang terjadi 25 Februari 2021 pukul 16.52 WIB mengakibatkan hujan abu tipis di Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Deles, dan Tlukan," kata Hanik saat dihubungi, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca: Menkes Target Vaksinasi Tahap Dua Selesai Juni 2021
 
Dia menjelaskan BPPTKG juga melihat pertumbuhan kubah lava pada 25 Februari dibanding 17 Februari lalu. Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 618.700 meter kubik. Sedangkan laju pertumbuhan kubah lava tersebut 13.600 meter kubik per hari.
 
Volume kubah lava di atas dinding lava 1997 ini pekan lalu sebesar 397.500 meter kubik dengan laju pertumbuhan 25.200 meter kubik per hari.
 
BPPTKG tak melaporkan hasil pengamatan pertumbuhan kubah lava di bagian tengah. Hanya saja, volume kubah lava di bagian tengah pada pekan lalu sebesar 426.000 meter kubik. Laju pertumbuhan kubah lavanya 10.000 meter kubik per hari dengan dimensi panjang 160 meter, lebar 120 meter, dan tinggi 50 meter.
 
Selain itu, kegempaan pada pekan ini terjadi tiga kali gempa awan panas guguran, 14 kali gempa fase banyak, 985 kali gempa guguran, 37 kali gempa hembusan, dan lima kali gempa tektonik. Ia mengatakan jumlah ini menurun dibanding pekan lalu.
 
"Secara umum kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, sedangkan gempa di permukaan seperti gempa guguran meningkat dan munculnya awan panas guguran," ungkap Hanik.
 
Ia menambahkan terjadi intensitas curah hujan yang tinggi pada pekan ini, yakni sebesar 15 milimeter per jam selama 40 menit di Pos Ngepos pada 19 Februari 2021. Namun, tak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
 
"Kesimpulan kami, Gunung Merapi masih berstatus siaga. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Ancaman lontaran material erupsi maksimal lima kilometer," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan