Cilacap: Sekal awal Maret 2021 kasus covid-19 muncul di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Hingga kini, lebih dari 300 orang yang terdiri dari narapidana, petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas), dan alumni Politeknik Ilmu Kemasyarakatan (Poltekip), terpapar virus korona.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, pihaknya mulai mendeteksi munculnya klaster Pulau Nusakambangan pada awal Maret lalu.
"Pertama kali diketahui ada tiga orang alumnus Poltekip 51 yang positif covid-19. Kemudian, petugas Lapas Nusakambangan bersama Dinkes Cilacap melakukan tracking dan tracing kasus covid-19 di Nusakambangan," kata Pramesti, Selasa, 23 Maret 2021.
Menurutnya, pada 5 Maret pihaknya melakukan tes swab massal kepada 87 yang kontak erat, hasilnya ada 15 orang dinyatakan positif covid-19. Tracking dilanjutkan, karena salah satu yang positif kontak erat dengan petugas Lapas Pasir Putih.
"Kemudian pada 10 Maret, kami melakukan tes swab di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. Ada 30 yang dites swab yakni 10 petugas dan 20 napi pindahan dari Gunung Sindur. Dari tes tersebut, ada 12 positif, rinciannya 4 napi dan 8 petugas. Pada waktu yang sama, dilaksanakan tes swab 13 orang di Lapas Batu, hasilnya satu orang positif," ungkap dia.
Baca juga: Timbulkan Kemacetan, Puluhan Lapak Liar di Cisarua Dibongkar
Masih di Pulau Nusakambangan, pada 12 Maret, ada laporan dari Lapas Terbuka Nusakambangan bahwa ada napi dengan gejala anosmia atau kehilangan fungsi indera penciuman. Kemudian Dinkes melakukan tes swab PCR terhadap 53 orang, 4 di antaranya positif. Pada hari yang sama diadakan tes swab PCR terhadap 54 orang, 34 orang dinyatakan positif.
"Dinkes melanjutkan tes swab PCR ke Lapas Besi, setelah ada permintaan tes swab PCR. Dari 51 petugas, semuanya negatif. Selain itu, ada tes swab khusus untuk napi, ternyata 33 napi dinyatakan positif berdasarkan swab antigen," jelasnya.
Pramesti menambahkan, pada 22 Maret, Tim Labkesda bersama dengan Puskesmas melaksanakan tes antigen terhadap napi dan petugas di Lapas Kembang Kuning.
"Tes swab antigen terhadap 398 napi didapatkan 197 positif antigen. Sedangkan dari 50 petugas Lapas yang dites antigen, tiga petugas positif," lanjutnya.
Dinas Kesehatan telah mengupayakan agar kasus covid-19 dapat ditekan, salah satunya adalah dengan karantina dan pemantauan kesehatan.
"Untuk pegawai Lapas Nusakambangan yang positif covid-19, bisa menjalani karantina mandiri. Untuk napi dapat dipantau kesehatannya oleh petugas nakes di Lapas. Selain itu, ada pembatasan akses masuk ke Pulau Nusakambangan dengan protokol ketat kesehatan," jelasnya. (Lilik Darmawan)
Cilacap: Sekal awal Maret 2021 kasus covid-19 muncul di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Hingga kini, lebih dari 300 orang yang terdiri dari narapidana, petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas), dan alumni Politeknik Ilmu Kemasyarakatan (Poltekip), terpapar
virus korona.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, pihaknya mulai mendeteksi munculnya klaster Pulau Nusakambangan pada awal Maret lalu.
"Pertama kali diketahui ada tiga orang alumnus Poltekip 51 yang positif covid-19. Kemudian, petugas Lapas Nusakambangan bersama Dinkes Cilacap melakukan tracking dan tracing kasus covid-19 di Nusakambangan," kata Pramesti, Selasa, 23 Maret 2021.
Menurutnya, pada 5 Maret pihaknya melakukan tes swab massal kepada 87 yang kontak erat, hasilnya ada 15 orang dinyatakan positif covid-19. Tracking dilanjutkan, karena salah satu yang positif kontak erat dengan petugas Lapas Pasir Putih.
"Kemudian pada 10 Maret, kami melakukan tes swab di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. Ada 30 yang dites swab yakni 10 petugas dan 20 napi pindahan dari Gunung Sindur. Dari tes tersebut, ada 12 positif, rinciannya 4 napi dan 8 petugas. Pada waktu yang sama, dilaksanakan tes swab 13 orang di Lapas Batu, hasilnya satu orang positif," ungkap dia.
Baca juga:
Timbulkan Kemacetan, Puluhan Lapak Liar di Cisarua Dibongkar
Masih di Pulau Nusakambangan, pada 12 Maret, ada laporan dari Lapas Terbuka Nusakambangan bahwa ada napi dengan gejala anosmia atau kehilangan fungsi indera penciuman. Kemudian Dinkes melakukan tes swab PCR terhadap 53 orang, 4 di antaranya positif. Pada hari yang sama diadakan tes swab PCR terhadap 54 orang, 34 orang dinyatakan positif.
"Dinkes melanjutkan tes swab PCR ke Lapas Besi, setelah ada permintaan tes swab PCR. Dari 51 petugas, semuanya negatif. Selain itu, ada tes swab khusus untuk napi, ternyata 33 napi dinyatakan positif berdasarkan swab antigen," jelasnya.
Pramesti menambahkan, pada 22 Maret, Tim Labkesda bersama dengan Puskesmas melaksanakan tes antigen terhadap napi dan petugas di Lapas Kembang Kuning.
"Tes swab antigen terhadap 398 napi didapatkan 197 positif antigen. Sedangkan dari 50 petugas Lapas yang dites antigen, tiga petugas positif," lanjutnya.
Dinas Kesehatan telah mengupayakan agar kasus covid-19 dapat ditekan, salah satunya adalah dengan karantina dan pemantauan kesehatan.
"Untuk pegawai Lapas Nusakambangan yang positif covid-19, bisa menjalani karantina mandiri. Untuk napi dapat dipantau kesehatannya oleh petugas nakes di Lapas. Selain itu, ada pembatasan akses masuk ke Pulau Nusakambangan dengan protokol ketat kesehatan," jelasnya. (Lilik Darmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)