Kupang: Gunung Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi dengan mengeluarkan lava pijar dan menimbulkan suara gemuruh. Lava pijar muncul hampir setiap jam, abu vulkanik terlihat jelas di Desa Waowala.
"Terjadi lebih dari 10 letusan disertai gemuruh pada Selasa, 13 April 2021," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 14 April 2021.
Dia menerangkan, Gunung Ile Lewotolok teramati mengalami tiga kali letusan dengan tinggi 200-500 m dengan warna asap putih dan kelabu. Letusan disertai suara gemuruh sedang hingga kuat.
"Dengan amplitudo 5-28 mm, durasi 15-26 detik," imbuhnya.
Baca: Sinabung Erupsi, Abu Teramati Setinggi 300 Meter
Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun para pendaki dan wisarawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga km dari puncak gunung.
Selain itu, dia mengingatkan warga Desa Jontonan agar waspada potensi ancaman longsoran material lapuk disertai awan panas di bagian tenggara kawah Gunung Ile Lewotolok. Pasalnya, Potensi bahaya abu vulkanis dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya.
"Masyarakat di sekitar gunung untuk selalu memakai masker dan perlengkapan pelindung mata dan kulit," imbaunya.
Hingga saat ini terjadi hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di sekitar gunung. Warga yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar waspada ancaman banjir lahar saat musim hujan.
Kupang:
Gunung Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi dengan mengeluarkan lava pijar dan menimbulkan suara gemuruh. Lava pijar muncul hampir setiap jam, abu vulkanik terlihat jelas di Desa Waowala.
"Terjadi lebih dari 10 letusan disertai gemuruh pada Selasa, 13 April 2021," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, melansir
Mediaindonesia.com, Rabu, 14 April 2021.
Dia menerangkan, Gunung Ile Lewotolok teramati mengalami tiga kali letusan dengan tinggi 200-500 m dengan warna asap putih dan kelabu. Letusan disertai suara gemuruh sedang hingga kuat.
"Dengan amplitudo 5-28 mm, durasi 15-26 detik," imbuhnya.
Baca: Sinabung Erupsi, Abu Teramati Setinggi 300 Meter
Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun para pendaki dan wisarawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga km dari puncak gunung.
Selain itu, dia mengingatkan warga Desa Jontonan agar waspada potensi ancaman longsoran material lapuk disertai awan panas di bagian tenggara kawah Gunung Ile Lewotolok. Pasalnya, Potensi bahaya abu vulkanis dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya.
"Masyarakat di sekitar gunung untuk selalu memakai masker dan perlengkapan pelindung mata dan kulit," imbaunya.
Hingga saat ini terjadi hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di sekitar gunung. Warga yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar waspada ancaman banjir lahar saat musim hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)