Jenazah siswa madrasah di Ciamis, korban tenggelam saat susur sungai, Jumat, 15 Oktober 2021. Foto: AFP PHOTO/Darra
Jenazah siswa madrasah di Ciamis, korban tenggelam saat susur sungai, Jumat, 15 Oktober 2021. Foto: AFP PHOTO/Darra

Kegiatan Susur Sungai Tewaskan 11 Siswa di Ciamis Tak Miliki Izin dari Pihak Sekolah

Media Indonesia • 20 Oktober 2021 15:46
Ciamis: Tim SAR gabungan menemukan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, meninggal setelah tenggelam di Sungai Cileueur, Leuwi ili, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Jumat, 15 Oktober kemarin. Kegiatan susur sungai atau bersih sungai diketahui tidak memiliki izin dari sekolah dan pesantren.
 
Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh siswa MTs Harapan Baru Cijantung di Sungai Cileueur bukan susur sungai tetapi mereka memungut sampah berada di pinggir sungai. Dalam kegiatan itu, tidak ada kegiatan menyebrangi sungai.
 
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait siswa yang masuk ke sungai Cileueur, karena menurut keterangan warga setempat mereka melihat para siswa dari kejauhan. Akan tetapi, dengan kejadian tersebut masih mendalami terutamanya 11 orang siswa yang meninggal dunia masuk ke sungai meski sejauh ini tidak ditemukannya alat pengaman karena kegiatan tersebut bukan susur sungai," katanya, Rabu, 20 Oktober 2021. 

Ia mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh siswa MTs Harapan Baru Cijantung hanya mengumpulkan sampah di pinggir sungai Cileueur. Selama ini tidak adanya kegiatan untuk menyebrangi sungai.
 
Baca: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Susur Sungai Tewaskan 11 Siswa di Ciamis
 
Namun, kejadian yang terjadi tim penyidik Polres Ciamis akan fokus mendalami di tempat kejadian perkara (TKP) di Sungai Cileueur.
 
"Kejadian yang telah menelan korban 11 orang siswa MTs Harapan Baru, tim penyidik selama ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang terutamanya dari warga, sekolah dan MTs. Karena, kegiatan yang dilakukan selama itu tidak ada izin dari pihak sekolah maupun pesantren dan yang mengikuti kegiatan ada 11 orang guru diajak oleh penangung jawab tapi mereka juga tak memiliki surat perintah tetapi dari mereka mengajaknya untuk membantu siswa supaya didampingi," ujarnya.
 
Menurutnya, polisi masih mendalami penyelidikan terutama terkait siswa yang masuk ke sungai. Polisi masih membantu trauma healing dari Unit PPA Polda Jabar, pesantren dan MTs untuk korban terdampak.
 
"Kami tidak bisa menyampaikannya berkaitan dengan penanggung jawab kegiatan dan saat ini masih dalam proses penyelidikan hingga lidik terutamanya mengumpulkan keterangan. Akan tetapi, dalam proses pemeriksaan yang dilakukannya masih berlanjut terutama pada penanggung jawab kegiatan berkaitan dengan kenapa sampai anak-anak berada di tengah sungai," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan