Aceh: Setelah 5 hari terdampak banjir, mayoritas warga memang harus terpaksa bertahan di pos pengungsian dan merelakan harta bendanya. Namun selama di pengungsian ini, anak-anak diberi trauma healing oleh TNI Angkatan Laut Lhokseumawe dengan diajak berkeliling menggunakan boat milik TNI yang sebelumnya digunakan untuk evakuasi korban.
Sebanyak 40.00 warga Aceh masih bertahan di posko pengungsian pascabanjir dari luapan Sungai Krueng, Aceh Utara ini yang menggenangi 15 kecamatan dengan ketinggian bervariasi mulai dari 30 hingga 50 cm. Dan di sebagian daerah yang cenderung lebih renggang, ketinggian banjir bisa mencapai 1 meter lebih.
Banyak fasilitas umum yang juga terkena banjir seperti kantor pemerintahan dan sekolah. Sehingga banyak aktivitas yang terkendala dan sekolah terpaksa saat ini diliburkan akibat banjir yang terjadi saat ini.
"Meskipun sejak tadi kami memantau cuaca di Aceh Utara ini terbilang cukup cerah, sehingga sebagian wilayah sudah mulai surut, namun warga sebagian memilih bertahan di pos pengungsian mengingat masih ada genangan di rumah mereka,” ujar Sheila Aditya dalam tayangan Newsline di Metro TV pada Rabu, 5 Januari 2022.
Sheila juga menjelaskan kondisi kesehatan warga di pengungsian, banyak yang mengeluhkan sejumlah penyakit seperti gatal-gatal, demam, dan diare. Namun saat ini sudah ada tim medis yang langsung menangani warga dan mereka juga menerima bantuan obat-obatan serta sembako yang sudah tercukupi di pos pengungsian.
"Selama di pengungsian ini anak-anak didirikan pos trauma healing oleh TNI Angkatan Laut Lhokseumawe, yaitu diajak berkeliling menggunakan boat milik TNI yang sebelumnya digunakan untuk evakuasi korban banjir," katanya.
"Setiap pagi, anak anak disini dibolehkan untuk menaiki boat dan diajak berkeliling ke area-area yang terdampak banjir untuk sedikit menghibur dan menghilangkan kesedihan,” tambah Sheila.
Kegiatan rutin setiap pagi ini menjadi hiburan alternatif bagi para korban banjir terutama anak-anak yang membutuhkan trauma healing setelah mengalami bencana. (Leres Anbara)
Aceh: Setelah 5 hari terdampak
banjir, mayoritas warga memang harus terpaksa bertahan di pos pengungsian dan merelakan harta bendanya. Namun selama di pengungsian ini, anak-anak diberi trauma healing oleh
TNI Angkatan Laut Lhokseumawe dengan diajak berkeliling menggunakan boat milik TNI yang sebelumnya digunakan untuk evakuasi korban.
Sebanyak 40.00 warga Aceh masih bertahan di posko pengungsian pascabanjir dari luapan Sungai Krueng, Aceh Utara ini yang menggenangi 15 kecamatan dengan ketinggian bervariasi mulai dari 30 hingga 50 cm. Dan di sebagian daerah yang cenderung lebih renggang, ketinggian banjir bisa mencapai 1 meter lebih.
Banyak fasilitas umum yang juga terkena
banjir seperti kantor pemerintahan dan sekolah. Sehingga banyak aktivitas yang terkendala dan sekolah terpaksa saat ini diliburkan akibat banjir yang terjadi saat ini.
"Meskipun sejak tadi kami memantau cuaca di Aceh Utara ini terbilang cukup cerah, sehingga sebagian wilayah sudah mulai surut, namun warga sebagian memilih bertahan di pos pengungsian mengingat masih ada genangan di rumah mereka,” ujar Sheila Aditya dalam tayangan Newsline di Metro TV pada Rabu, 5 Januari 2022.
Sheila juga menjelaskan kondisi kesehatan warga di pengungsian, banyak yang mengeluhkan sejumlah penyakit seperti gatal-gatal, demam, dan diare. Namun saat ini sudah ada tim medis yang langsung menangani warga dan mereka juga menerima bantuan obat-obatan serta sembako yang sudah tercukupi di pos pengungsian.
"Selama di pengungsian ini anak-anak didirikan pos trauma healing oleh TNI Angkatan Laut Lhokseumawe, yaitu diajak berkeliling menggunakan boat milik TNI yang sebelumnya digunakan untuk evakuasi korban banjir," katanya.
"Setiap pagi, anak anak disini dibolehkan untuk menaiki boat dan diajak berkeliling ke area-area yang terdampak banjir untuk sedikit menghibur dan menghilangkan kesedihan,” tambah Sheila.
Kegiatan rutin setiap pagi ini menjadi hiburan alternatif bagi para korban banjir terutama anak-anak yang membutuhkan trauma healing setelah mengalami bencana. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)