Waringin: Nurita, ibu-ibu asal Sampit, Kalimantan Tengah, melepas kepergian owa betina yang ia rawat. Hewan primata itu sudah dirawatnya selama 7 tahun.
Owa yang diberi nama Emo itu memberikan banyak kenangan bagi Nurita. Meski berat, ia tetap merelakan satwa langka tersebut hidup di alam liar sesuai dengan habitatnya.
"Satwa langka ini didapat warga dari temannya dari wilayah pelosok Kota Waringin Timur. Saat pertama kali dirawat, owa masih kecil bahkan belum tumbuh banyak bulu," kata presenter Metro TV, Gema Tanjung, dalam tayangan Newsline di Metro TV, Minggu, 22 Mei 2022.
Primata dilindungi tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit untuk dilepasliarkan ke habitat. (Paulina Wijaya)
Waringin: Nurita, ibu-ibu asal Sampit, Kalimantan Tengah, melepas kepergian owa betina yang ia rawat. Hewan primata itu sudah dirawatnya selama 7 tahun.
Owa yang diberi nama Emo itu memberikan banyak kenangan bagi Nurita. Meski berat, ia tetap merelakan satwa langka tersebut hidup di alam liar sesuai dengan habitatnya.
"Satwa langka ini didapat warga dari temannya dari wilayah pelosok Kota Waringin Timur. Saat pertama kali dirawat, owa masih kecil bahkan belum tumbuh banyak bulu," kata presenter Metro TV, Gema Tanjung, dalam tayangan
Newsline di
Metro TV, Minggu, 22 Mei 2022.
Primata dilindungi tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit untuk dilepasliarkan ke habitat.
(Paulina Wijaya) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)