Cirebon: Sebanyak 63 dari 400 sapi ternak yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat, terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon Iin Inayati menuturkan hewan ternak yang diduga terjangkit PMK tersebar di tiga kecamatan.
"Di Kecamatan Kesambi, Lemahwungkuk, dan Harjamukti," ujar Iin, Senin, 20 Juni 2022.
Kecamatan Harjamukti yang menyumbang hewan ternak suspek PMK terbanyak, dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Iin mengungkapkan dari seluruh hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK, baru 6 yang hasil uji laboratoriumnya dinyatakan positif PMK.
"Sedangkan lainnya masih menunggu hasil," kata Iin.
Baca: 300 Dosis Vaksin PMK Disalurkan untuk Peternak di Malang
Walaupun belum ada hasilnya, namun sejumlah hewan ternak tersebut memiliki gejala yang mengarah kepada PMK. Saat ini, pihaknya sedang berusaha untuk menyembuhkan hewa-hewan tersebut.
Sedangkan hewan ternak yang sudah dinyatakan sembuh, tercatat tujuh ekor dan dua ekor dipotong. Akibat penyakit ini juga, 1 sapi milik peternak, mati.
"Yang mati ukuran pedet, sekitar 6 bulan," ujar Iin.
Cirebon: Sebanyak 63 dari 400
sapi ternak yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat, terindikasi terjangkit
penyakit mulut dan kuku (PMK). Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon Iin Inayati menuturkan
hewan ternak yang diduga terjangkit PMK tersebar di tiga kecamatan.
"Di Kecamatan Kesambi, Lemahwungkuk, dan Harjamukti," ujar Iin, Senin, 20 Juni 2022.
Kecamatan Harjamukti yang menyumbang hewan ternak suspek PMK terbanyak, dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Iin mengungkapkan dari seluruh hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK, baru 6 yang hasil uji laboratoriumnya dinyatakan positif PMK.
"Sedangkan lainnya masih menunggu hasil," kata Iin.
Baca:
300 Dosis Vaksin PMK Disalurkan untuk Peternak di Malang
Walaupun belum ada hasilnya, namun sejumlah hewan ternak tersebut memiliki gejala yang mengarah kepada PMK. Saat ini, pihaknya sedang berusaha untuk menyembuhkan hewa-hewan tersebut.
Sedangkan hewan ternak yang sudah dinyatakan sembuh, tercatat tujuh ekor dan dua ekor dipotong. Akibat penyakit ini juga, 1 sapi milik peternak, mati.
"Yang mati ukuran pedet, sekitar 6 bulan," ujar Iin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)