Penumpukan penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 27 Maret 2022. Dokumentasi/ istimewa
Penumpukan penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 27 Maret 2022. Dokumentasi/ istimewa

Penumpang di Bandara Soetta Menumpuk Lantaran Bagasi Lama Turun

Hendrik Simorangkir • 28 Maret 2022 16:27
Tangerang: Sejumlah penumpang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, terjadi penumpukan pada Minggu, 27 Maret 2022. Kondisi tersebut juga terjadi pada perjalanan domestik hingga momen tersebut viral di media sosial.
 
Penumpukan domestik terjadi di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta juga beredar di media sosial seperti Twitter dan Instagram pada hari yang sama.
 
Akun Twitter @asdfghjklzz13 merupakan salah satu penumpang yang sempat mengeluh soal penumpukan tersebut. Dia menyebut para penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT137 menunggu bagasi masing-masing hingga pukul 20.40 WIB, padahal para penumpang rute Bandara Tanjung Pandang-Bandara Soekarno-Hatta itu sudah mendarat pada pukul 15.40 WIB.

"Pesawat tiba di CGK (kode Bandara Soekarno-Hatta/Cengkareng) pukul 15.40 WIB, tapi bagasi keluar pukul 20.40 WIB. Total 3 jam sampai keluar bagasinya," tulis akun tersebut.
 
Baca: Aktivitas Kargo di Bandara Kualanamu Naik Jelang Ramadan
 
Sementara Corporate Communication Strategic Lion Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pihaknya masih memeriksa permasalahan yang terjadi soal pengambilan bagasi yang membutuhkan waktu lama itu.
 
"Kita masih periksa dulu ya," kata Danang saat dikonfirmasi.
 
Insiden keterlambatan tersebut pun ditanggapi Komunikolog Politik dan Kebijakan Publik, Tamil Selvan. Dia mengatakan keterlambatan datangnya pesawat dengan dan lamanya turun bagasi merupakan hal yang sama-sama menghambat kenyamanan dan menyita waktu penumpang.
 
"Delay 1,5 jam ditambah keterlambatan drop bagasi sampai 3 jam, itu sama dengan delay 4,5 jam. Para penumpang harus mendapat kompensasi sesuai peraturan, dan pihak maskapai harus mendapat teguran keras dari Kementrian Perhubungan," ungkap Tamil.
 
Tamil meminta agar semua pihak mengawal kasus ini dan mendorong pihak maskapai mendapatkan sanksi kode etik serta membayarkan kompensasi pada semua penumpang.
 
"Ini harus dikawal ya, jangan peristiwanya dingin begitu saja. Para penumpang harus diberi kompensasi, dan saya pribadi mendorong agar pihak maskapai diperiksa secara kode etik oleh Kementerian Perhubungan," ungkap Tamil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan