Bojonegoro: Ratusan warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terjangkit wabah demam berdarah (DB). Hingga Kamis, 27 Januari 2022, dilaporkan dua anak meninggal akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro mencatat sebanyak 112 kasus demam berdarah tersebar di beberapa kecamatan. Dua anak yang meninggal berusia 8 dan 9 tahun dari Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kedung Adem.
Salah satu warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Waras, mengatakan cucunya sempat masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan karena terjangkit deman berdarah. Dia mengungkap, cucunya itu dirawat selama delapan hari.
Baca: Cegah DBD, Ini 5 Tanaman Pengusir Nyamuk Alami
"Awalnya demam kemudian diberi minum air muntah," ujarnya, melansir Clicks.id.
Sementara Fattkhul Huda, Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, mengatakan untuk menindaklanjuti serangan demam berdarah, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan di kecamatan.
"Fogging dilakukan di beberapa lingkungan yang warganya terjangkit wabah demam berdarah. Fogging ini akan dilakukan sebanyak dua kali dengan rentang waktu satu minggu setelah penyemprotan pertama, " ujarnya.
Bojonegoro: Ratusan warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terjangkit wabah
demam berdarah (DB). Hingga Kamis, 27 Januari 2022, dilaporkan dua anak meninggal akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro mencatat sebanyak 112 kasus demam berdarah tersebar di beberapa kecamatan. Dua anak yang meninggal berusia 8 dan 9 tahun dari Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kedung Adem.
Salah satu warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Waras, mengatakan cucunya sempat masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan karena terjangkit deman berdarah. Dia mengungkap, cucunya itu dirawat selama delapan hari.
Baca: Cegah DBD, Ini 5 Tanaman Pengusir Nyamuk Alami
"Awalnya demam kemudian diberi minum air muntah," ujarnya, melansir
Clicks.id.
Sementara Fattkhul Huda, Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, mengatakan untuk menindaklanjuti serangan demam berdarah, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan di kecamatan.
"Fogging dilakukan di beberapa lingkungan yang warganya terjangkit wabah demam berdarah. Fogging ini akan dilakukan sebanyak dua kali dengan rentang waktu satu minggu setelah penyemprotan pertama, " ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)