Pasaman: Gempa bumi bermagnitudo 6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022, menyisakan pilu dan luka mendalam bagi masyarakat Pasaman Barat, Sumatra Barat. Salah satunya Irwan.
Irwan hanya dapat melihat puing-puing rumahnya setelah diguncang gempa bumi. Irwan bersama dengan anak dan istrinya terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Saat ini Irwan dan keluarga tinggal di lapangan parkir Kantor Bupati Pasaman Barat.
“Sekarang lagi ngungsi di depan Kantor Bupati. Semua yg dibutuhkan dibawa, yang tidak bisa dibawa ditinggal aja,” ujar Irwan dalam program Metro Siang di Metro TV, Minggu, 27 Februari 2022
Irwan pasrah melihat rumahnya yang roboh. Dia tak kapan bisa membersihkan rumahnya dari puing-puing reruntuhan. Irwan khawatir dengan barang-barang berharga yang belum dievakuasi
Tenda-tenda pengungsian yang tersebar di 250 titik dinalai masyarakat tidak maksimal. Minimnya ketersediaan tenda membuat korban gempa bumi terpaksa tidur berhimpitan.
Kampung-kampung yang ditinggalkan warga pun terlihat seperti desa mati karena tak berpenghuni. Wakil bupati Pasaman Barat, Risnawanto, berjanji secepatnya akan memperbaiki rumah korban gempa bumi. (Alifiah Nurul Rahmania)
Pasaman: Gempa bumi bermagnitudo 6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022, menyisakan pilu dan luka mendalam bagi masyarakat Pasaman Barat, Sumatra Barat. Salah satunya Irwan.
Irwan hanya dapat melihat puing-puing rumahnya setelah diguncang gempa bumi. Irwan bersama dengan anak dan istrinya terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Saat ini Irwan dan keluarga tinggal di lapangan parkir Kantor Bupati Pasaman Barat.
“Sekarang lagi ngungsi di depan Kantor Bupati. Semua yg dibutuhkan dibawa, yang tidak bisa dibawa ditinggal aja,” ujar Irwan dalam program
Metro Siang di
Metro TV, Minggu, 27 Februari 2022
Irwan pasrah melihat rumahnya yang roboh. Dia tak kapan bisa membersihkan rumahnya dari puing-puing reruntuhan. Irwan khawatir dengan barang-barang berharga yang belum dievakuasi
Tenda-tenda pengungsian yang tersebar di 250 titik dinalai masyarakat tidak maksimal. Minimnya ketersediaan tenda membuat korban gempa bumi terpaksa tidur berhimpitan.
Kampung-kampung yang ditinggalkan warga pun terlihat seperti desa mati karena tak berpenghuni. Wakil bupati Pasaman Barat, Risnawanto, berjanji secepatnya akan memperbaiki rumah korban gempa bumi.
(Alifiah Nurul Rahmania) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)