Kudus: Kasus covid-19 varian omicron terdeteksi masuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Satu pasien yang terkonfirmasi varian tersebut meninggal.
Pasien lansia berjenis kelamin laki-laki itu berpulang usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Loekmonohadi Kudus. Yang bersangkutan tercatat belum menerima vaksin covid-19 dan diketahui memiliki penyakit bawaan (komorbid).
"Pasien meninggal pada awal Februari kemarin. Kasus (omicron) diketahui setelah Dinas Kesehatan Kudus mengirim sampel (random) pasien untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) pada akhir Januari dan keluar pada 9 Februari," kata Pelaksana harian Dinas Kesehatan Kudus, Dokter Andini Aridewi, Sabtu, 12 Februari 2022.
Pasca-temuan satu kasus covid-19 varian omicron pertama di Kudus, Dinas Kesehatan Kudus langsung melakukan penelusuran kontak erat terhadap 41 orang. Diketahui 40 kontak erat yang dilakukan swab PCR hasilnya negatif, sementara satu kontak erat positif covid-19 namun tidak varian baru.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Depok Masih Melebihi HET
"Kemungkinan pasien tertular dari mobilitas sehari-harinya. Mungkin lingkungan di sekitarnya ada yang dari luar daerah atau mobilitas tinggi," jelasnya.
Atas temuan varian baru itu, Dinas Kesehatan Kudus kembali mengirim sampel swab untuk dilakukan uji whole genome sequencing (WGS) kembali.
"Semoga tidak omicron lagi," harapnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus sebelumnya mengantisipasi lonjakan kasus covid-19, seluruh rumah sakit di Kudus mulai diminta menyiapkan sarpras pendukung antisipasi lonjakan kasus.
Selain itu kini juga telah menyiapkan ratusan kamar isolasi terpusat di sejumlah titik. Salah satunya di Asrama Akademi Kebidanan di lingkungan RSUS Loekmonohadi Kudus dengan menyiapkan 96 tempat tidur.
Kudus: Kasus covid-19 varian omicron terdeteksi masuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Satu pasien yang terkonfirmasi
varian tersebut meninggal.
Pasien lansia berjenis kelamin laki-laki itu berpulang usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Loekmonohadi Kudus. Yang bersangkutan tercatat belum menerima vaksin covid-19 dan diketahui memiliki penyakit bawaan (komorbid).
"Pasien meninggal pada awal Februari kemarin. Kasus (omicron) diketahui setelah Dinas Kesehatan Kudus mengirim sampel (random) pasien untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) pada akhir Januari dan keluar pada 9 Februari," kata Pelaksana harian Dinas Kesehatan Kudus, Dokter Andini Aridewi, Sabtu, 12 Februari 2022.
Pasca-temuan satu kasus covid-19 varian omicron pertama di Kudus, Dinas Kesehatan Kudus langsung melakukan penelusuran kontak erat terhadap 41 orang. Diketahui 40 kontak erat yang dilakukan swab PCR hasilnya negatif, sementara satu kontak erat positif covid-19 namun tidak varian baru.
Baca juga:
Harga Minyak Goreng di Depok Masih Melebihi HET
"Kemungkinan pasien tertular dari mobilitas sehari-harinya. Mungkin lingkungan di sekitarnya ada yang dari luar daerah atau mobilitas tinggi," jelasnya.
Atas temuan varian baru itu, Dinas Kesehatan Kudus kembali mengirim sampel swab untuk dilakukan uji whole genome sequencing (WGS) kembali.
"Semoga tidak omicron lagi," harapnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus sebelumnya mengantisipasi lonjakan kasus covid-19, seluruh rumah sakit di Kudus mulai diminta menyiapkan sarpras pendukung antisipasi lonjakan kasus.
Selain itu kini juga telah menyiapkan ratusan kamar isolasi terpusat di sejumlah titik. Salah satunya di Asrama Akademi Kebidanan di lingkungan RSUS Loekmonohadi Kudus dengan menyiapkan 96 tempat tidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
