Ternate: Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia disebut bisa meratakan ekonomi seluruh masyarakat. Terlebih hal tersebut didukung dengan letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Ini kebijakan yang bagus, mudah-mudahan dengan ini dengan adanya program Indonesia sebagai poros maritim dunia itu membuka cakrawala baru kita bahwa ternyata ekspektasi ekonomi itu di laut," kata Dekan Fakultas Perikanan Universitas Khairun (Unkhair), Dr. Djanib Achmad. di Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 5 Februari 2022.
Baca: GP Ansor Pangandaran Temukan Teks Bernada Penghinaan
Dengan memiliki 17 ribu pulau dan panjang garis pantai 180 ribu kilometer, Djanib menyebut sudah selayaknya Indonesia menjadi poros maritim dunia. Dia menilai visi poros maritim dunia Presiden Jokowi menjadi kebijakan yang dapat membuat ekonomi masyarakat semakin meningkat.
Lebih lanjut Djanib menyebut kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah sudah semestinya dapat dimanfaatkan baik oleh pemerintah. Dengan begitu akan menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Menurut Djanib kebijakan tersebut akan mengangkat hajat hidup para warga khsusnya yang di wilayah pesisir.
"Kebijakan poros maritim kemudian memperkuat kebijakan semua kepala daerah menjadi tahu dan memiliki keinginan kuat untuk melakukan satu terobosan tentang pengelolaan perikanan dan keluatan kita," ungkap Djanib.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia mesti perlu ditopang oleh lima pilar kebijakan utama Presiden Jokowi. Kelimanya meliputi, memastikan integritas wilayah dan memperluas wilayah yurisdiksi.
Kemudian menjaga pertahanan dan keamanan, memastikan keselamatan, mengelola sumber daya terlaksana dengan bertanggung jawab, hingga memproyeksikan kepentingan nasional melalui leadership Indonesia di dunia internasional.
Ternate: Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai
poros maritim dunia disebut bisa meratakan ekonomi seluruh masyarakat. Terlebih hal tersebut didukung dengan letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Ini kebijakan yang bagus, mudah-mudahan dengan ini dengan adanya program Indonesia sebagai poros maritim dunia itu membuka cakrawala baru kita bahwa ternyata ekspektasi ekonomi itu di laut," kata Dekan Fakultas Perikanan Universitas Khairun (Unkhair), Dr. Djanib Achmad. di Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 5 Februari 2022.
Baca:
GP Ansor Pangandaran Temukan Teks Bernada Penghinaan
Dengan memiliki 17 ribu pulau dan panjang garis pantai 180 ribu kilometer, Djanib menyebut sudah selayaknya Indonesia menjadi poros maritim dunia. Dia menilai visi poros maritim dunia Presiden Jokowi menjadi kebijakan yang dapat membuat ekonomi masyarakat semakin meningkat.
Lebih lanjut Djanib menyebut kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah sudah semestinya dapat dimanfaatkan baik oleh pemerintah. Dengan begitu akan menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Menurut Djanib kebijakan tersebut akan mengangkat hajat hidup para warga khsusnya yang di wilayah pesisir.
"Kebijakan poros maritim kemudian memperkuat kebijakan semua kepala daerah menjadi tahu dan memiliki keinginan kuat untuk melakukan satu terobosan tentang pengelolaan perikanan dan keluatan kita," ungkap Djanib.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia mesti perlu ditopang oleh lima pilar kebijakan utama Presiden Jokowi. Kelimanya meliputi, memastikan integritas wilayah dan memperluas wilayah yurisdiksi.
Kemudian menjaga pertahanan dan keamanan, memastikan keselamatan, mengelola sumber daya terlaksana dengan bertanggung jawab, hingga memproyeksikan kepentingan nasional melalui leadership Indonesia di dunia internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)