Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada pukul 08.00 WITA, Selasa, 11 Agustus 2020, terdeteksi sebanyak tujuh titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Titik panas tersebar di lima kabupaten di provinsi berbasis kepulauan tersebut.
"Sebaran titik panas ini berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, di Kupang, NTT.
Baca: 1.357 Karyawan AEON Mall BSD Bebas Covid-19
Dia menjelaskan titik itu terpantau di Kabupaten Sumba Timur sebanyak dua titik yakni di Kecamatan Peribewai dan Lewa.
Di Kabupaten Sumba Barat dua titik yakni di Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Tengah satu titik yakni di Kecamatan Katikutana, Manggarai Timur dan Kupang masing-masing satu titik.
Agung mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak membakar lahan agar tidak terjadi kebakaran yang tidak dapat dikendalikan.
"Informasi sebaran titik panas itu merupakan indikator awal kebakaran lahan, serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar," jelasnya.
Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada pukul 08.00 WITA, Selasa, 11 Agustus 2020, terdeteksi sebanyak tujuh titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Titik panas tersebar di lima kabupaten di provinsi berbasis kepulauan tersebut.
"Sebaran titik panas ini berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, di Kupang, NTT.
Baca:
1.357 Karyawan AEON Mall BSD Bebas Covid-19
Dia menjelaskan titik itu terpantau di Kabupaten Sumba Timur sebanyak dua titik yakni di Kecamatan Peribewai dan Lewa.
Di Kabupaten Sumba Barat dua titik yakni di Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Tengah satu titik yakni di Kecamatan Katikutana, Manggarai Timur dan Kupang masing-masing satu titik.
Agung mengimbau masyarakat di wilayah itu tidak membakar lahan agar tidak terjadi kebakaran yang tidak dapat dikendalikan.
"Informasi sebaran titik panas itu merupakan indikator awal kebakaran lahan, serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)