Bekasi: Jembatan penghubung Pebayuran mulai beroperasi sejak diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, pada Rabu, 12 Februari 2020. Jembatan ini menghubungkan antara Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha, mengatakan, jembatan ini memiliki panjang 1.217,5 meter. Rinciannya, panjang jembatan dari Kabupaten Bekasi sepanjang 909 meter dan dari Kabupaten Karawang 308 meter.
"Dan ini menjadi jembatan terpanjang di Bekasi dan Karawang," ujarnya, Kamis, 13 Februari 2020.
Menurut Imam, pembangunan jembatan menelan biaya Rp24 miliar dengan beberapa tahap anggaran. Pada 2017 Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang membangun pondasi dan jalan pendekat menggunakan anggaran masing-masing kabupaten.
Kemudian, pada 2019, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bekasi menggelontorkan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk membangun jembatan dengan konstruksi rangka baja desain atap melengkung. Serta, bangunan pelengkap jalan dan jembatan, trotoar, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan pelindung pondasi.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, meminta masyarakat sama-sama menjaga 'hasil karya' Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang.
"Semoga menjadi kebanggaan masyarakat Bekasi-Karawang dan memperlancar arus transportasi barang dan jasa, serta meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkapnya.
Eka berharap pembangunan jembatan memberikan dampak positif dan memudahkan aktivitas masyarakat. "Mudah-mudahan masalah kemacetan bisa berkurang," jelasnya.
Bekasi:
Jembatan penghubung Pebayuran mulai beroperasi sejak diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, pada Rabu, 12 Februari 2020. Jembatan ini menghubungkan antara Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha, mengatakan, jembatan ini memiliki panjang 1.217,5 meter. Rinciannya, panjang jembatan dari Kabupaten Bekasi sepanjang 909 meter dan dari Kabupaten Karawang 308 meter.
"Dan ini menjadi jembatan terpanjang di Bekasi dan Karawang," ujarnya, Kamis, 13 Februari 2020.
Menurut Imam, pembangunan jembatan menelan biaya Rp24 miliar dengan beberapa tahap anggaran. Pada 2017 Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang membangun pondasi dan jalan pendekat menggunakan anggaran masing-masing kabupaten.
Kemudian, pada 2019, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bekasi menggelontorkan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk membangun jembatan dengan konstruksi rangka baja desain atap melengkung. Serta, bangunan pelengkap jalan dan jembatan, trotoar, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan pelindung pondasi.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, meminta masyarakat sama-sama menjaga 'hasil karya' Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang.
"Semoga menjadi kebanggaan masyarakat Bekasi-Karawang dan memperlancar arus transportasi barang dan jasa, serta meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkapnya.
Eka berharap pembangunan jembatan memberikan dampak positif dan memudahkan aktivitas masyarakat. "Mudah-mudahan masalah kemacetan bisa berkurang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
