Bandung: Pemerintah menargetkan status Sungai Citarum pada 2020 menjadi cemar ringan. Saat ini status sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat masih cemar sedang.
"Untuk tahun ini (Sungai Citarum) kalau kita bagi, berdasarkan info Dansatgas Citarum itu masih di kisaran cemar sedang menuju ke (cemar) ringan," kata Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Tb Haeru Rahayu, di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 20 Februari 2020, melansir Antara.
Haeru meminta para pihak untuk tidak berbesar hati terkait level pencemaran Sungai Citarum menuju ringan. Lantaran proses pemulihan Citarum masih panjang.
"Jadi selesai ini di tahun 2020, maka di tahun depannya itu harapannya bisa ke kelompok kelas empat, tiga, dan dua. Selama tiga tahun ke depan," imbuhnya.
Posisi selanjutnya, kata dia, yakni di kelas empat. Dia menerangkan kelas empat berarti air Sungai Citarum bisa dipakai untuk pertanian.
Kemudian, kelas tiga bisa dipakai perikanan, kelas dua untuk wisata. Sementara kelas satu, air Sungai Citarum bisa menjadi bahan baku air minum.
"Kita sudah sepakat bahwa kita harus menuntaskan dalam tujuh tahun Sungai Citarum itu seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi bahwa menjadi sungai yang kembali baik," ujarnya.
Pihaknya optimistis dengan kemajuan rehabilitasi Sungai Citarum. Sehingga air sungai bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan hingga rekreasi.
"Tantangan terbesar penanganan Sungai Citarum ialah mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Untuk penanganan sampah telah dirancang," jelasnya.
Bandung: Pemerintah menargetkan status
Sungai Citarum pada 2020 menjadi cemar ringan. Saat ini status sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat masih cemar sedang.
"Untuk tahun ini (Sungai Citarum) kalau kita bagi, berdasarkan info Dansatgas Citarum itu masih di kisaran cemar sedang menuju ke (cemar) ringan," kata Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Tb Haeru Rahayu, di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 20 Februari 2020, melansir Antara.
Haeru meminta para pihak untuk tidak berbesar hati terkait level pencemaran Sungai Citarum menuju ringan. Lantaran proses pemulihan Citarum masih panjang.
"Jadi selesai ini di tahun 2020, maka di tahun depannya itu harapannya bisa ke kelompok kelas empat, tiga, dan dua. Selama tiga tahun ke depan," imbuhnya.
Posisi selanjutnya, kata dia, yakni di kelas empat. Dia menerangkan kelas empat berarti air Sungai Citarum bisa dipakai untuk pertanian.
Kemudian, kelas tiga bisa dipakai perikanan, kelas dua untuk wisata. Sementara kelas satu, air Sungai Citarum bisa menjadi bahan baku air minum.
"Kita sudah sepakat bahwa kita harus menuntaskan dalam tujuh tahun Sungai Citarum itu seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi bahwa menjadi sungai yang kembali baik," ujarnya.
Pihaknya optimistis dengan kemajuan rehabilitasi Sungai Citarum. Sehingga air sungai bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan hingga rekreasi.
"Tantangan terbesar penanganan Sungai Citarum ialah mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Untuk penanganan sampah telah dirancang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)