Yogyakarta: Fenomena penyerangan tawon endhas atau Vespa Affinis sedang marak terjadi di beberapa daerah. Kasi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Yogyakarta, Mahargyo, mengimbau warga tidak gegabah mengevakuasi sarang tawon secara mandiri.
Mahargyo mengatakan warga sebaiknya memanggil petugas damkar atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengevakuasi sarang tawon.
"Kalau menemukan sarang, langsung hubungi kami. Jangan dipindahkan sendiri," kata Mahargyo kepada Medcom.id di Yogyakarta, Jumat, 29 November 2019.
Mahargyo menjelaskan tawon endhas paling suka bersarang di sekitar rumah warga saat musim hujan. Tempat favorit untuk bersarang adalah plafon rumah. Sarang tawon ini biasanya hanya memiliki satu lubang untuk keluar masuk.
"Kami perhatikan mereka suka bersarang saat musim penghujan. Laporan penemuan sarang tawon paling banyak saat musim penghujan di awal tahun," jelas Mahargyo.
Menurut Mahargyo nantinya petugas akan langsung mendatangi rumah warga untuk mengecek kondisi sarang. Jika sarang terletak di dalam area rumah, petugas akan mengevakuasi pada malam hari. Lantaran pada malam hari lebah tidak agresif.
"Petugas kami akan datang dengan baju khusus. Lalu kami tutup pintu di sarang itu dengan kain. Lalu sarangnya kami masukkan dalam karung Goni. Lalu kami serahkan ke orang-orang yang memintanya. Atau kami bakar," ungkap Mahargyo.
Namun jika sarang terletak di pohon atau lahan kosong, damkar menyarankan untuk tidak dipindahkan. Warga diminta tidak mengganggu sarang lebah tersebut. Selain itu jika ditemukan sarang tawon penghasil madu, petugas juga menyarankan warga untuk tidak memusnahkannya.
Mahargyo mengatakan selama 2019, pihaknya sudah menerima puluhan laporan warga yang meminta petugas untuk memindahkan sarang tawon. Laporan paling banyak diterima saat bulan Januari dan Februari 2019. Namun hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya warga yang tersengat tawon endhas.
Yogyakarta: Fenomena penyerangan tawon endhas atau Vespa Affinis sedang marak terjadi di beberapa daerah. Kasi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Yogyakarta, Mahargyo, mengimbau warga tidak gegabah mengevakuasi sarang tawon secara mandiri.
Mahargyo mengatakan warga sebaiknya memanggil petugas damkar atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengevakuasi sarang tawon.
"Kalau menemukan sarang, langsung hubungi kami. Jangan dipindahkan sendiri," kata Mahargyo kepada Medcom.id di Yogyakarta, Jumat, 29 November 2019.
Mahargyo menjelaskan tawon endhas paling suka bersarang di sekitar rumah warga saat musim hujan. Tempat favorit untuk bersarang adalah plafon rumah. Sarang tawon ini biasanya hanya memiliki satu lubang untuk keluar masuk.
"Kami perhatikan mereka suka bersarang saat musim penghujan. Laporan penemuan sarang tawon paling banyak saat musim penghujan di awal tahun," jelas Mahargyo.
Menurut Mahargyo nantinya petugas akan langsung mendatangi rumah warga untuk mengecek kondisi sarang. Jika sarang terletak di dalam area rumah, petugas akan mengevakuasi pada malam hari. Lantaran pada malam hari lebah tidak agresif.
"Petugas kami akan datang dengan baju khusus. Lalu kami tutup pintu di sarang itu dengan kain. Lalu sarangnya kami masukkan dalam karung Goni. Lalu kami serahkan ke orang-orang yang memintanya. Atau kami bakar," ungkap Mahargyo.
Namun jika sarang terletak di pohon atau lahan kosong, damkar menyarankan untuk tidak dipindahkan. Warga diminta tidak mengganggu sarang lebah tersebut. Selain itu jika ditemukan sarang tawon penghasil madu, petugas juga menyarankan warga untuk tidak memusnahkannya.
Mahargyo mengatakan selama 2019, pihaknya sudah menerima puluhan laporan warga yang meminta petugas untuk memindahkan sarang tawon. Laporan paling banyak diterima saat bulan Januari dan Februari 2019. Namun hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya warga yang tersengat tawon endhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)