Bandung: Satu unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Barat menjatuhkan bom air guna pemadaman kebakaran di kawasan wisata Kawah Putih dan Gunung Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Sedang dilakukan water bombing (bom air) karena masih ada titik api. Bom air untuk memastikan api benar-benar padam," ujar Administratur Perhutani Bandung Selatan, Tesu Sumarto, Kamis, 10 Oktober 2019.
Tesu mengatakan helikopter BNPB membawa air sebanyak 4.000 liter. Air dijatuhkan di dua lokasi kebakaran.
Upaya pemadaman sebelumnya dilakukan secara manual dengan membuat penyekatan agar api tidak meluas. Namun operasi tersebut dihentikan lantaran kondisi topografi lokasi kebakaran tak memungkinkan.
Tesu menyebut kebakaran di Gunung Malabar terjadi di atas puncak dengan jarak dan akses yang cukup sulit untuk ditempuh. Butuh waktu kurang lebih empat jam untuk mencapai puncak.
"Dua-duanya (Gunung Malabar dan Kawah Putih) dilakukan water bombing karena manual sudah dilakukan, memang karena keterbatasan akses dan kondisi topografi yang terjal dan curam juga," kata dia.
Ia menambahkan luas lahan yang terbakar di Gunung Malabar mencapai 26 hektare. Sedangkan di kawasan Kawah Putih mencapai 16,5 hektare.
"Kalau luas yang terbakar relatif lebih kecil ketimbang tahun sebelumnya. Tahun lalu kurang lebih total 50 hektare di beberapa titik," pungkasnya.
Bandung: Satu unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Barat menjatuhkan bom air guna pemadaman kebakaran di kawasan wisata Kawah Putih dan Gunung Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Sedang dilakukan water bombing (bom air) karena masih ada titik api. Bom air untuk memastikan api benar-benar padam," ujar Administratur Perhutani Bandung Selatan, Tesu Sumarto, Kamis, 10 Oktober 2019.
Tesu mengatakan helikopter BNPB membawa air sebanyak 4.000 liter. Air dijatuhkan di dua lokasi kebakaran.
Upaya pemadaman sebelumnya dilakukan secara manual dengan membuat penyekatan agar api tidak meluas. Namun operasi tersebut dihentikan lantaran kondisi topografi lokasi kebakaran tak memungkinkan.
Tesu menyebut kebakaran di Gunung Malabar terjadi di atas puncak dengan jarak dan akses yang cukup sulit untuk ditempuh. Butuh waktu kurang lebih empat jam untuk mencapai puncak.
"Dua-duanya (Gunung Malabar dan Kawah Putih) dilakukan water bombing karena manual sudah dilakukan, memang karena keterbatasan akses dan kondisi topografi yang terjal dan curam juga," kata dia.
Ia menambahkan luas lahan yang terbakar di Gunung Malabar mencapai 26 hektare. Sedangkan di kawasan Kawah Putih mencapai 16,5 hektare.
"Kalau luas yang terbakar relatif lebih kecil ketimbang tahun sebelumnya. Tahun lalu kurang lebih total 50 hektare di beberapa titik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)