Makassar: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingin Pulau Sulawesi memiliki industri yang dapat mengembangkan pembibitan ayam kampung, dan menghasilkan bibit ayam atau day old chicken (DOC). Dengan begitu, bibit ayam kampung tidak bergantungan dengan pasokan dari Pulau Jawa.
"(Kalau) Tergantung dari Pulau Jawa mengakibatkan biaya menjadi mahal karena distribusi," kata Syahrul di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 27 Oktober 2019.
Syahrul meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan memastikan semua hewan ternak dalam kondisi aman. Dia pun menagih perkembangan hewan-hewan ternak tersebut.
"Ke depan saya ingin mendengar berapa populasi ternak yang sudah dihasilkan atau sudah lahir, dan berapa industri pakan yang diciptakan," ujar dia.
Syahrul juga sempat mengunjungi peternakan ayam di Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar. Agribisnis peternakan ayam kampung dan industri pakan ternak ini dikembangkan untuk mendidik dan melatih para peternak, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Kegiatan agribisnis ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Pada 2019, target produksi DOC mencapai dua juta ekor, dan ayam siap potong sebanyak 2,4 juta ekor per tahun. Target tersebut bisa meningkat 100 persen hingga 8,8 juta ekor pada tahun berikutnya.
Peternakan ayam kampung milik Unismuh ini memproduksi DOC dan daging ayam segar dengan kapasitas 100 ribu ekor. Unismuh juga mengembangkan produksi jagung industri sebanyak 3.200 ton per tahun, budidaya jagung 20 ribu hektare (ha) per musim tanam, atau 240 ribu ton per tahun dengan asumsi panen dua kali setahun. Pemasarannya masih fokus pada kebutuhan dalam negeri, dan ke depan dimungkinkan akan di kirim ke luar negeri.
Makassar: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingin Pulau Sulawesi memiliki industri yang dapat mengembangkan pembibitan ayam kampung, dan menghasilkan bibit ayam atau
day old chicken (DOC). Dengan begitu, bibit ayam kampung tidak bergantungan dengan pasokan dari Pulau Jawa.
"(Kalau) Tergantung dari Pulau Jawa mengakibatkan biaya menjadi mahal karena distribusi," kata Syahrul di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 27 Oktober 2019.
Syahrul meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan memastikan semua hewan ternak dalam kondisi aman. Dia pun menagih perkembangan hewan-hewan ternak tersebut.
"Ke depan saya ingin mendengar berapa populasi ternak yang sudah dihasilkan atau sudah lahir, dan berapa industri pakan yang diciptakan," ujar dia.
Syahrul juga sempat mengunjungi peternakan ayam di Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar. Agribisnis peternakan ayam kampung dan industri pakan ternak ini dikembangkan untuk mendidik dan melatih para peternak, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Kegiatan agribisnis ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Pada 2019, target produksi DOC mencapai dua juta ekor, dan ayam siap potong sebanyak 2,4 juta ekor per tahun. Target tersebut bisa meningkat 100 persen hingga 8,8 juta ekor pada tahun berikutnya.
Peternakan ayam kampung milik Unismuh ini memproduksi DOC dan daging ayam segar dengan kapasitas 100 ribu ekor. Unismuh juga mengembangkan produksi jagung industri sebanyak 3.200 ton per tahun, budidaya jagung 20 ribu hektare (ha) per musim tanam, atau 240 ribu ton per tahun dengan asumsi panen dua kali setahun. Pemasarannya masih fokus pada kebutuhan dalam negeri, dan ke depan dimungkinkan akan di kirim ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)