medcom.id, Medan: Keluarga korban jatuhnya Hercules C-130 masih memadati RSUP Adam Malik, Medan. Sebagian masih mencari keluarganya, ada pula yang kesulitan mengeluarkan jenazah keluarga mereka.
Ini dialami Dedi Aprianto, 48. Warga Pekanbaru itu kehilangan dua anaknya, Rizki Budi Prakarsa, 20, dan Reynaldi Widianto Putra, 15. Keduanya menumpang pesawat milik TNI AU itu dari Pekanbaru buat ke Natuna.
"Sudah ketahuan dari jam 11.00 WIB kemarin, tapi sampai sekarang belum keluar," kata Dedi di RSUP Adam Malik, Medan, Kamis (2/7/2015).
Dedi mengaku tidak mengetahui penyebab anaknya tidak bisa keluar. Sebab, tak ada informasi yang diberikan oleh tim identifikasi. "Nggak tau kenapa, belum bisa katanya. Ini ditunggu keluarganya ini," kata Dedi.
Hal yang sama terjadi pada Mikael Asak Sirait, 46. Dua orang keponakannya, Ester Yosefina Sihombing dan Rita Yunita Sihombing, menjadi korban dalam pesawat nahas itu.
Keduanya sudah dikenali keluarga sejak kemarin pukul 10.00 WIB. Tapi jenazah baru bisa dikeluarkan sekitar pukul 09.00 WIB tadi.
"Katanya kemarin autopsi sudah tidak ada lagi sekitar pukul 17.00 WIB karena belum diautopsi, jadi belum bisa keluar," kata Mikael.
Keduanya kecewa lantaran keluarga mereka tak bisa langsung dibawa. Padahal identifikasi sudah selesai. Sementara itu, saat ini tim mulai mengeluarkan jenazah dari RSUP Adam Malik.
Dari pantauan, pengeluaran jenazah kurang efisien lantaran keluarga diminta menunjukkan fotokopi KTP. Sementara keluarga tidak mempersiapkan apapun.
"Yang sudah punya nomornya (mengetahui jenazah) fotokopi KTP dulu, nanti diserahkan baru kita panggil keluarganya," teriak seorang petugas pada keluarga korban.
medcom.id, Medan: Keluarga korban jatuhnya Hercules C-130 masih memadati RSUP Adam Malik, Medan. Sebagian masih mencari keluarganya, ada pula yang kesulitan mengeluarkan jenazah keluarga mereka.
Ini dialami Dedi Aprianto, 48. Warga Pekanbaru itu kehilangan dua anaknya, Rizki Budi Prakarsa, 20, dan Reynaldi Widianto Putra, 15. Keduanya menumpang pesawat milik TNI AU itu dari Pekanbaru buat ke Natuna.
"Sudah ketahuan dari jam 11.00 WIB kemarin, tapi sampai sekarang belum keluar," kata Dedi di RSUP Adam Malik, Medan, Kamis (2/7/2015).
Dedi mengaku tidak mengetahui penyebab anaknya tidak bisa keluar. Sebab, tak ada informasi yang diberikan oleh tim identifikasi. "Nggak tau kenapa, belum bisa katanya. Ini ditunggu keluarganya ini," kata Dedi.
Hal yang sama terjadi pada Mikael Asak Sirait, 46. Dua orang keponakannya, Ester Yosefina Sihombing dan Rita Yunita Sihombing, menjadi korban dalam pesawat nahas itu.
Keduanya sudah dikenali keluarga sejak kemarin pukul 10.00 WIB. Tapi jenazah baru bisa dikeluarkan sekitar pukul 09.00 WIB tadi.
"Katanya kemarin autopsi sudah tidak ada lagi sekitar pukul 17.00 WIB karena belum diautopsi, jadi belum bisa keluar," kata Mikael.
Keduanya kecewa lantaran keluarga mereka tak bisa langsung dibawa. Padahal identifikasi sudah selesai. Sementara itu, saat ini tim mulai mengeluarkan jenazah dari RSUP Adam Malik.
Dari pantauan, pengeluaran jenazah kurang efisien lantaran keluarga diminta menunjukkan fotokopi KTP. Sementara keluarga tidak mempersiapkan apapun.
"Yang sudah punya nomornya (mengetahui jenazah) fotokopi KTP dulu, nanti diserahkan baru kita panggil keluarganya," teriak seorang petugas pada keluarga korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
