Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada warga Magelang. (ANTARA/Heru Suyitno)
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada warga Magelang. (ANTARA/Heru Suyitno)

Kepala BKKBN Bantah Wajibkan Pasutri Punya Anak Perempuan

Antara • 08 Juli 2024 09:52
Magelang: Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo membantah pernyataan pernah menyampaikan satu perempuan wajib punya satu anak perempuan.
 
"Aku tidak ngomong kalau satu perempuan wajib punya anak satu perempuan, aku ngomong gak begitu, aku ngomongnya gini rata-rata diharapkan satu perempuan punya anak satu perempuan, rata-rata, lo," katanya di Magelang, Minggu, 7 Juli 2024.
 
Ia menyampaikan hal tersebut usai menjadi pembicara "Percepatan Penurunan Stunting untuk Menyongsong Generasi Emas 2045" di Magelang.

"Kalau depan rumah saya punya anak perempuan dua belakang saya gak punya anak perempuan pas sudah," katanya.
 
Baca: BKKBN: Gotong Royong di Palopo Turunkan Angka Stunting

Ia menyampaikan tujuan supaya penduduk tumbuh seimbang. Jadi tugas BKKBN itu menjaga penduduk tumbuh seimbang kalau suatu wilayah itu, satu kelurahan perempuannya 5.000, sepuluh tahun lagi perempuannya tinggal 4.500, pasti penduduk itu berkurang karena yang hamil dan melahirkan itu perempuan.
 
"Itulah makna bahwa rata-rata, jangan diterjemahkan satu perempuan wajib punya anak satu," katanya.
 
Ia menuturkan masih dalam rangka Hari Keluarga Nasional sehingga dalam hal ini banyak memotivasi tim pendamping keluarga, memotivasi teman-teman yang ada di lini lapangan.
 
"Jadi dia bekerja untuk mendampingi keluarga dalam rangka untuk mendampingi penurunan stunting, kemudian untuk membangun keluarga yang tenteram mandiri dan bahagia," katanya.
 
Hasto menyampaikan memang waktu untuk memanfaatkan bonus demografi mepet sekali, kalau tidak menggerakkan betul lini yang di bawah, seperti kapal yang sudah terbakar, tetapi orangnya belum loncat.
 
"Maka penting sekali kwalitas sumber daya manusia (SDM). Target stuntingnya turun, di Magelang ini angka stunting di survei 15 persen, tetapi door to doornya 10 persen. Jadi optimis sekali, sangat optimis target 14 persen insyaallah lewat itu," katanya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan