Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan Agus Fatoni mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Program tersebut dinilai sangat baik dan dapat memajukan perekonomian daerah.
"Kita sudah meluncurkan gerakan penanganan inflasi serentak se-Sumsel, gerakan pasar murah serentak dan dalam waktu dekat pun kita akan launching gerakan bedah rumah serentak, gerakan pembangunan sanitasi serentak, dan gerakan bantuan stunting serentak," ujar Fatoni, Senin, 19 Februari 2024.
Ia mengatakan pelaksanaaan gerakan serentak ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, dengan pelaksanaan secara serentak dan melibatkan seluruh stakeholder akan lebih berdampak manfaatnya kepada masyarakat dan program prioritas dapat terlaksana.
"Kita sedang mengumpulkan CSR dari berbagai instansi swasta untuk melakukan program kerja secara serentak," ucap Fatoni.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel Untung Nugroho mengatakan OJK akan melaksanakan kick off Gernas BBI dan BBWI pada 26 Febuari 2024 di gedung OJK Sumsel sekaligus Rakor Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kampanye Gernas BBI dan BBWI 2024 akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti seminar, expo dan lain-lain. Kegiatan ini mengusung tema ‘Produk Lokal Berinovasi’.
"Kampanye utama kegiatannya oleh OJK kemudian didukung oleh pemerintah daerah. Target 2024 yang ingin dicapai dari BBI sebesar Rp50 miliar per provinsi, dan BWI ditargetkan mencapai 13,2 juta perjalanan di daerah," ujar Untung.
Kepala Perwakilan BI Sumsel Ricky Perdana Gozali menybut terkait pelaksanaan Rakor TPKAD yang diselenggarakan BI Sumsel akan membahas sektor perkebunan kelapa sawit. Hal ini lantaran terdapat kredit sekitar Rp15 triliun yang dinikmati oleh petani kelapa sawit, termasuk petani plasma maupun swadaya.
Selain itu, BI Sumsel ikut berupaya dalam pengendalian harga pangan melalui program GSM Goes To School pada 25 Febuari 2024 yang dipusatkan di Jakabaring.
"Kegiatan ini akan kita persiapkan sebaik mungkin dan lengkap. Rencananya akan mengundang Kepala Bappenas dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), perbankan dan seribu siswa. Kita juga akan memberikan bibit cabai secara simbolis," jelas Ricky.
Ricky menyampaikan bahwa Provinsi Sumsel terpilih oleh Kementerian Keuangan sebagai lokasi penyelenggaraan sosialisasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumatra. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 29 Februari 2024.
Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan Agus Fatoni mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga
Berwisata di Indonesia (BBWI). Program tersebut dinilai sangat baik dan dapat memajukan perekonomian daerah.
"Kita sudah meluncurkan gerakan penanganan inflasi serentak se-Sumsel, gerakan pasar murah serentak dan dalam waktu dekat pun kita akan launching gerakan bedah rumah serentak, gerakan pembangunan sanitasi serentak, dan gerakan bantuan stunting serentak," ujar Fatoni, Senin, 19 Februari 2024.
Ia mengatakan pelaksanaaan gerakan serentak ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, dengan pelaksanaan secara serentak dan melibatkan seluruh
stakeholder akan lebih berdampak manfaatnya kepada masyarakat dan program prioritas dapat terlaksana.
"Kita sedang mengumpulkan CSR dari berbagai instansi swasta untuk melakukan program kerja secara serentak," ucap Fatoni.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel Untung Nugroho mengatakan OJK akan melaksanakan
kick off Gernas BBI dan BBWI pada 26 Febuari 2024 di gedung OJK Sumsel sekaligus Rakor Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kampanye Gernas BBI dan BBWI 2024 akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti seminar, expo dan lain-lain. Kegiatan ini mengusung tema ‘Produk Lokal Berinovasi’.
"Kampanye utama kegiatannya oleh OJK kemudian didukung oleh pemerintah daerah. Target 2024 yang ingin dicapai dari BBI sebesar Rp50 miliar per provinsi, dan BWI ditargetkan mencapai 13,2 juta perjalanan di daerah," ujar Untung.
Kepala Perwakilan BI Sumsel Ricky Perdana Gozali menybut terkait pelaksanaan Rakor TPKAD yang diselenggarakan BI
Sumsel akan membahas sektor perkebunan kelapa sawit. Hal ini lantaran terdapat kredit sekitar Rp15 triliun yang dinikmati oleh petani kelapa sawit, termasuk petani plasma maupun swadaya.
Selain itu, BI Sumsel ikut berupaya dalam pengendalian harga pangan melalui program GSM
Goes To School pada 25 Febuari 2024 yang dipusatkan di Jakabaring.
"Kegiatan ini akan kita persiapkan sebaik mungkin dan lengkap. Rencananya akan mengundang Kepala Bappenas dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), perbankan dan seribu siswa. Kita juga akan memberikan bibit cabai secara simbolis," jelas Ricky.
Ricky menyampaikan bahwa Provinsi Sumsel terpilih oleh Kementerian Keuangan sebagai lokasi penyelenggaraan sosialisasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumatra. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 29 Februari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)