Kalsel: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai memetakan daerah-daerah rawan bencana kekeringan di wilayah tersebut.
"Sejauh ini belum ada kekeringan karena hujan sesekali masih turun. Tetapi ada beberapa daerah mulai kesulitan air bersih seperti daerah Kecamatan Karang Intan," ungkap Kepala BPBD Banjar, Warsita, Rabu, 26 Juli 2023.
Warsita mengatakan saat ini pihaknya mulai mendata daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan saat kemarau panjang. Berdasarkan prediksi BMKG kemarau panjang yang dipengaruhi el nino akan melanda sejumlah wilayah termasuk Kalsel.
Kabupaten Banjar menjadi salah satu wilayah langganan kekeringan tiap tahunnya.
"Untuk daerah yang mengalami kekeringan tentunya akan kita bantu distribusi air bersih kepada masyarakat," ujarnya.
Warsita mengatakan sejauh ini pihaknya masih terus mendistribusikan air bersih kepada masyarakat korban bencana banjir beberapa waktu lalu.
| Baca: Suhu di NTB Terasa Dingin Saat Kemarau, Ini Penjelasannya |
"Ada daerah yang sumber airnya rusak atau tercemar akibat bencana banjir. Ini kita bantu pasokan air bersih hingga sekarang," kata Warsita.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Boby Ali Azhari, mengatakan salah satu masalah dihadapi Provinsi Kalsel adalah persoalan air baku dan bencana banjir yang kerap terjadi. Kementerian PUPR selama periode 2015-2023 telah mengucurkan anggaran bidang sumber daya air (SDA) untuk Kalsel sebesar Rp6,3 triliun.
Bidang SDA ini meliputi penanganan masalah air baku, banjir, pengaman pantai, drainase, jaringan irigasi dan embung. Kemudian bidang Cipta Karya yang didalamnya menangani Pamsimas, sampah, RTH dan wisata sebesar Rp2 triliun. Total anggaran Kementerian PUPR yang digelontorkan untuk Kalsel pada periode tersebut mencapai Rp16,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
