Cuaca di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Branda ANTARA
Cuaca di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Branda ANTARA

Suhu di NTB Terasa Dingin Saat Kemarau, Ini Penjelasannya

Antara • 25 Juli 2023 12:37
NTb: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu udara di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terasa dingin. Hal ini dikarenakan saat ini memasuki periode puncak musim kemarau 2023.
 
"Puncak musim kemarau ini secara tidak langsung berdampak pada mendinginnya suhu udara di wilayah NTB pada malam hingga pagi hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun Nusa Tenggara Barat, Ni Made Adi Pratama di Mataram, Selasa, 25 Juli 2023.
 
Ia mengatakan suhu udara terasa dingin bila dibandingkan dengan suhu sebelumnya. Hal ini disebabkan pada periode puncak musim kemarau posisi matahari berada di belahan bumi utara, sehingga suhu udara di wilayah belahan bumi selatan menjadi lebih dingin dari biasanya terutama pada pagi hari.

"Suhu terasa lebih dingin saat pagi hari," ucap dia.
 
Baca: Suhu di Bandung Makin Dingin, Ini Penyebabnya

Selain itu, suhu udara terasa dingin ini dikarenakan pada periode puncak musim kemarau ini umumnya berhembus angin timuran yang bertiup dari benua Australia menuju Asia yang melintasi wilayah NTB dan membawa masa udara dingin dan kering.
 
Sementara itu, suhu udara di wilayah NTB pada puncak musim kemarau 2023 ini mencapai 19,9 derajat celsius dan maksimum mencapai 29,2 derajat celcsus.
 
"Sehingga suhunya juga menjadi terasa lebih dingin," tutur dia.
 
BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan Meteorologis pada level awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sambelia. Sedangkan level siaga terdapat di Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Buer dan Utan.
 
"Level waspada terdapat di Kabupaten Sumbawa di Kecaatan Moyo Utara dan Kota Bima di Kecamatan Rasanae Timur," kata Adi.
 
Update kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi El Nino Lemah yang sudah berlangsung sejak awal Juni 2023. Indeks IOD pada awal Juli 2023 menunjukkan kondisi IOD netral diprakirakan kondisi IOD positif akan kembali terjadi setidaknya hingga Oktober 2023.
 
"Aliran massa udara umumnya didominasi angin timuran dan merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Adi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan