Malang: Kelangkaan elpiji 3 kilogram terjadi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, selama beberapa waktu terakhir. Hal itu cukup dirasakan oleh para produsen keripik tempe di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Salah satu produsen keripik tempe di Kampung Sanan, Mardiana, mengaku, produksi keripik tempe di tempatnya sangat terdampak akibat kelangkaan elpiji 3 kilogram. Bahkan ia pun sampai mengurangi produksi keripik tempe per harinya.
"Biasanya produksi 300 kilogram, sekarang menjadi 200 kilogram,” katanta, Kamis 27 Juli 2023.
Mardiana mengaku, para produsen keripik tempe di Kampung Sanan mulai kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram selama sepekan terakhir. Bahkan mereka pun terpaksa berburu hingga ke luar kota untuk mendapatkan elpiji melon tersebut.
“Saya sampai suruh suami kalau keluar bawa tabung gas yang kosong. Jadi, jika sewaktu-waktu menemukan pedagang gas di pinggir jalan, bisa langsung beli," ujarnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh produsen keripik tempe lainnya di Kampung Sanan, Sentot. Ia mengaku, kelangkaan elpiji 3 kilogram ini sangat berpengaruh pada usahanya.
"Kebutuhan elpiji 3 kilogram untuk menggoreng keripik tempe sebanyak tujuh tabung per hari. Harga Rp18 ribu per tabung," ujarnya.
Sejak adanya permintaan elpiji 3 kilogram yang tinggi, proses distribusi ke masyarakat menjadi dibatasi. Jika Sentot biasanya bisa mendapatkan tujuh tabung elpiji, kini dibatasi menjadi tiga sampai empat tabung per hari.
"Ada perajin keripik yang tidak berproduksi karena kesulitan mendapatkan elpiji,” tuturnya.
Malang: Kelangkaan
elpiji 3 kilogram terjadi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, selama beberapa waktu terakhir. Hal itu cukup dirasakan oleh para produsen keripik tempe di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing,
Kota Malang.
Salah satu produsen keripik tempe di Kampung Sanan, Mardiana, mengaku, produksi keripik tempe di tempatnya sangat terdampak akibat kelangkaan elpiji 3 kilogram. Bahkan ia pun sampai mengurangi
produksi keripik tempe per harinya.
"Biasanya produksi 300 kilogram, sekarang menjadi 200 kilogram,” katanta, Kamis 27 Juli 2023.
Mardiana mengaku, para produsen keripik tempe di Kampung Sanan mulai kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram selama sepekan terakhir. Bahkan mereka pun terpaksa berburu hingga ke luar kota untuk mendapatkan elpiji melon tersebut.
“Saya sampai suruh suami kalau keluar bawa tabung gas yang kosong. Jadi, jika sewaktu-waktu menemukan pedagang gas di pinggir jalan, bisa langsung beli," ujarnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh produsen keripik tempe lainnya di Kampung Sanan, Sentot. Ia mengaku, kelangkaan elpiji 3 kilogram ini sangat berpengaruh pada usahanya.
"Kebutuhan elpiji 3 kilogram untuk menggoreng keripik tempe sebanyak tujuh tabung per hari. Harga Rp18 ribu per tabung," ujarnya.
Sejak adanya permintaan elpiji 3 kilogram yang tinggi, proses distribusi ke masyarakat menjadi dibatasi. Jika Sentot biasanya bisa mendapatkan tujuh tabung elpiji, kini dibatasi menjadi tiga sampai empat tabung per hari.
"Ada perajin keripik yang tidak berproduksi karena kesulitan mendapatkan elpiji,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)