Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara, Dontry Wongkaren, menyebut penetapan dilakukan terhitung sejak Sabtu, 2 September 2023.
"Proses pemadaman api di kawasan hutan lindung Gunung Soputan sudah berjalan dua hari hingga malam ini," kata Dontry di Manado, Minggu, 3 September 2023.
Baca: Warga Sumsel Diminta Gunakan Masker Cegah Bahaya Kabut Asap Karhutla
|
Dia menyebut dari hasil kaji cepat BPBD, pada sekitar pukul 09.00 WITA Jumat, 1 September 2023, kobaran api muncul dan sempat dipadamkan oleh masyarakat dan pemerintah, kemudian api kembali menyala pada Sabtu pagi, 2 September 2023.
"Laporan masuk ke BPBD pada hari Sabtu pukul 15.54 Wita," jelas Dontry.
Kondisi saat ini, tim BPBD, pentahelix kebencanaan dan masyarakat terus berupaya memadamkan api secara manual dibantu tim pemadam kebakaran dan tim Manggala Agni.
Akan tetapi karena angin yang bertiup kencang menyebabkan kobaran api semakin meluas dan asap tebal sehingga memerlukan tambahan bantuan personel dan peralatan.
"Lokasi kebakaran berada di Kecamatan Silian Raya tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Gunung Api Soputan. Api berasal dari perkebunan masyarakat di Desa Silian yang bernama Domuruh," ungkapnya.
Baca: Sejumlah Lahan Pertanian hingga Permukiman di Bantul Terbakar Akibat Kemarau
|
Hingga kini kata dia, tidak ada korban jiwa, sementara kerugian materil masih didata oleh pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
Dampak dari kebakaran kawasan hutan lindung ini yaitu munculnya kepulan asap cukup tebal yang menyebabkan tim lintas sektoral mengalami sesak nafas dan mata terasa perih.
"Ketika mendapatkan informasi ini, kami Tim Reaksi Cepat atau TRC BPBD segera turun ke lokasi dan melakukan assessment atau kaji cepat. Kemudian kami berkoordinasi dengan TRC lintas sektoral," ujarnya.
Selain personel para pemangku kepentingan terkait, upaya pemadaman api juga mengerahkan satu unit kendaraan rescue dan satu unit pemadam kebakaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News