medcom.id, Samarinda: Ratusan warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai ikrar kembali ke ajaran Islam. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samboja KH Saifuddin Marzuki membimbing mereka mengucapkan syahadat di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Acara itu berlangsung pada Rabu pagi 20 Januari 2016. Sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama menyaksikan acara tersebut.
"Setelah pengucapan syahadat oleh mantan anggota kelompok Gafatar tersebut dilanjutkan salat berjemaah," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Dafip Haryanto, Kamis (21/1/2016).
Setelah itu, penduduk setempat melakukan pertemuan dengan warga eks-Gafatar. Penduduk setempat meminta warga eks-Gafatar meninggalkan Kecamatan Samboja.
Dafip mengatakan penduduk memberikan waktu tujuh hari agar warga eks-Gafatar meninggalkan Samboja. Atau, pada 27 Januari 2016, warga eks-Gafatar angkat kaki dari kecamatan tersebut.
Kapolsek Samboja Ajun Komisaris Polisi Dika Yosef Anggara menyatakan keberadaan kelompok Gafatar di daerah itu mulai terpantau sejak pertengahan Agustus 2015. Awalnya anggota Gafatar berjumlah 30 orang. Sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan.
"Kemudian terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 227 orang. Setiap bulan bertambah antara 20 sampai 30 orang," katanya.
Aktivitas mereka, kata Dika, bertani. Mereka tak menunjukkan aktiviats mencurigakan sebagai kelompok Gafatar. Warga pun tak resah.
Namun belakangam jumlah mereka bertambah banyak. Masyarakat khawatir sehingga mendatangi permukiman mereka.
"Tapi kami pantau terus, melakukan pertemuan, untuk menghindari warga bergerak karena resah," ujar Dika.
medcom.id, Samarinda: Ratusan warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai ikrar kembali ke ajaran Islam. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samboja KH Saifuddin Marzuki membimbing mereka mengucapkan syahadat di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Acara itu berlangsung pada Rabu pagi 20 Januari 2016. Sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama menyaksikan acara tersebut.
"Setelah pengucapan syahadat oleh mantan anggota kelompok Gafatar tersebut dilanjutkan salat berjemaah," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Dafip Haryanto, Kamis (21/1/2016).
Setelah itu, penduduk setempat melakukan pertemuan dengan warga eks-Gafatar. Penduduk setempat meminta warga eks-Gafatar meninggalkan Kecamatan Samboja.
Dafip mengatakan penduduk memberikan waktu tujuh hari agar warga eks-Gafatar meninggalkan Samboja. Atau, pada 27 Januari 2016, warga eks-Gafatar angkat kaki dari kecamatan tersebut.
Kapolsek Samboja Ajun Komisaris Polisi Dika Yosef Anggara menyatakan keberadaan kelompok Gafatar di daerah itu mulai terpantau sejak pertengahan Agustus 2015. Awalnya anggota Gafatar berjumlah 30 orang. Sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan.
"Kemudian terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 227 orang. Setiap bulan bertambah antara 20 sampai 30 orang," katanya.
Aktivitas mereka, kata Dika, bertani. Mereka tak menunjukkan aktiviats mencurigakan sebagai kelompok Gafatar. Warga pun tak resah.
Namun belakangam jumlah mereka bertambah banyak. Masyarakat khawatir sehingga mendatangi permukiman mereka.
"Tapi kami pantau terus, melakukan pertemuan, untuk menghindari warga bergerak karena resah," ujar Dika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)