Hendrik Kawilarang. Istimewa
Hendrik Kawilarang. Istimewa

TKDN Diharapkan Berpihak pada Produsen Pipa Baja Seamless Dalam Negeri

Al Abrar • 20 September 2024 22:48
Tangerang: Industri pipa baja seamless (pipa baja tanpa sambungan) untuk memenuhi permintaan industri minyak dan gas dinilai sangat menjanjikan. Hanya saja, perhitungan tingkat kompnen dalam negeri (TKDN) yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri.
 
CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan mengatakan, Indonesia hingga saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp15 triliun per tahun. Kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dijelaskan, permintaan pipa baja seamless  untuk industri migas di dalam negeri,  saat ini sebesar 500.000 ton per tahun.
 
Demi kebanggaan dengan produk dalam negeri dan upaya efisiensi, menurut Hendrik, menjadi sebuah  keharusan untuk bisa  memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri. Tujuannya agar produsen pipa baja seamless menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.

"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," ujar Hendrik.
 
Ia mengharapkan, pemerintah dan stakeholder lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri. Hendrik mengungkapkan, keberpihakan pemerintah diakui belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional.
 
"Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian," katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan