Pnorogo: Seorang siswi SMK di Ponorogo mengalami luka bakar di wajah hingga kedua matanya tidak bisa melihat. Peristiwa nahas itu disebabkan ledakan ponsel yang digenggamnya.
Akibat peristiwa tersebut, korban terpaksa menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban bernama Cerah Anjelika, seorang siswa kelas 3 SMK di Ponorogo. Anjelika harus menjalani perawatan medis di RSUD setempat, karena ledakan ponsel hingga melukai wajahnya.
Kulit wajah remaja ini melepuh, sementara kedua matanya sulit untuk dibuka. Karena kesulitan melihat, untuk makan dan minum saja ia harus dibantu ibunya.
Menurut keterangan korban, peristiwa meledaknya ponsel itu terjadi pada saat ia berada di sekolah. Awalnya ponsel tersebut dalam kondisi mati karena sedang pengisian daya. Kemudian ia mencabut kabel pengisi saya dengan maksud ingin menyalakan ponsel.
"Namun saat ponsel saya nyalakan mendadak meledak dan mengenai wajah saya," kata Anjelika.
Menurut ibu korban, Kastiah putrinya tersebut terus mengeluh matanya terasa panas. Bahkan sehari sebelumnya, kedua mata putrinya itu sama sekali tidak bisa melihat apa-apa.
"Karena tidak bisa dibuka seperti biasa, ia pun harus membantu membuka dengan tangan untuk mengobatinya," terangnya.
Terpisah, Humas rumah sakit dokter Harjono Ponorogo, Joko Handoko menyatakan secara umum kondisi korban cukup baik. Kedua mata korban juga masih berpeluang untuk bisa disembuhkan.
"Namun korban masih mengalami trauma, dan kini tengah ditangani dokter spesialis mata," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Pnorogo: Seorang siswi SMK di Ponorogo mengalami
luka bakar di wajah hingga kedua matanya tidak bisa melihat. Peristiwa nahas itu disebabkan ledakan ponsel yang digenggamnya.
Akibat peristiwa tersebut, korban terpaksa menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban bernama Cerah Anjelika, seorang siswa kelas 3 SMK di Ponorogo. Anjelika harus menjalani perawatan medis di RSUD setempat, karena
ledakan ponsel hingga melukai wajahnya.
Kulit wajah remaja ini melepuh, sementara kedua matanya sulit untuk dibuka. Karena kesulitan melihat, untuk makan dan minum saja ia harus dibantu ibunya.
Menurut keterangan korban, peristiwa meledaknya ponsel itu terjadi pada saat ia berada di sekolah. Awalnya ponsel tersebut dalam kondisi mati karena sedang
pengisian daya. Kemudian ia mencabut kabel pengisi saya dengan maksud ingin menyalakan ponsel.
"Namun saat ponsel saya nyalakan mendadak meledak dan mengenai wajah saya," kata Anjelika.
Menurut ibu korban, Kastiah putrinya tersebut terus mengeluh matanya terasa panas. Bahkan sehari sebelumnya, kedua mata putrinya itu sama sekali tidak bisa melihat apa-apa.
"Karena tidak bisa dibuka seperti biasa, ia pun harus membantu membuka dengan tangan untuk mengobatinya," terangnya.
Terpisah, Humas rumah sakit dokter Harjono Ponorogo, Joko Handoko menyatakan secara umum kondisi korban cukup baik. Kedua mata korban juga masih berpeluang untuk bisa disembuhkan.
"Namun korban masih mengalami trauma, dan kini tengah ditangani dokter spesialis mata," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)