Semarang: Angka kemiskinan di Jawa Tengah turun menjadi 10,93 persen pada Maret 2022. Jumlah ini menurun 0,32 poin dari angka kemiskinan pada September 2021, sebesar 11,25 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Adhi Wiriana, mengungkap penurunan tersebut berarti penduduk miskin berkurang 102,57 ribu orang. Dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.
"Alhamdulillah pada Maret 2022 terjadi penurunan kemiskinan dibanding September 2021. Di Jawa Tengah penduduk miskin sebanyak 10,93 persen dari total penduduk atau 3,83 juta orang. Presentase ini terjadi penurunan 0,32 persen poin dibanding September 2021, sebesar 11,79 persen," kata Adhi, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 15 Juli 2022.
Menurur Adhi, tren penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi faktor program pengentasan kemiskinan Pemprov Jateng dan pandemi covid-19 yang membaik. Adhi menambahkan pertumbuhan ekonomi Jateng Triwulan I 2022 mencapai 5,16 persen dan konsumsi rumah tangga pada PDRB yang tumbuh 4,30 persen.
Baca: BPS: Penurunan Kemiskinan di Desa Lebih Cepat dari Kota
Adhi mengakui pandemi covid-19 mengakibatkan angka kemiskinan naik pada 2020 menjadi 4,12 juta orang atau 11,84 persen. Pada 2021, jumlah kemiskinan sedikit turun menjadi 11,25 persen atau sejumlah 3,93 juta orang.
"Kondisi ini perlu kita syukuri (karena) program (penurunan) kemiskinan oleh pemerintah masyarakat, parpol, LSM dan keagamaan terjadi dampak positif dengan adanya terjadi penurunan kemiskinan," terang Adhi.
Adhi mengungkap angka penurunan kemiskinan di Jateng masih lebih baik dari nasional yang pada 2022 hanya turun 0,17 persen. Namun angka kemiskinan nasional masih lebih kecil dari Jateng, yakni sebesar 9,54 persen.
Semarang: Angka
kemiskinan di Jawa Tengah turun menjadi 10,93 persen pada Maret 2022. Jumlah ini menurun 0,32 poin dari angka kemiskinan pada September 2021, sebesar 11,25 persen.
Kepala
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Adhi Wiriana, mengungkap penurunan tersebut berarti penduduk miskin berkurang 102,57 ribu orang. Dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.
"Alhamdulillah pada Maret 2022 terjadi penurunan kemiskinan dibanding September 2021. Di
Jawa Tengah penduduk miskin sebanyak 10,93 persen dari total penduduk atau 3,83 juta orang. Presentase ini terjadi penurunan 0,32 persen poin dibanding September 2021, sebesar 11,79 persen," kata Adhi, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 15 Juli 2022.
Menurur Adhi, tren penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi faktor program pengentasan kemiskinan Pemprov Jateng dan pandemi covid-19 yang membaik. Adhi menambahkan pertumbuhan ekonomi Jateng Triwulan I 2022 mencapai 5,16 persen dan konsumsi rumah tangga pada PDRB yang tumbuh 4,30 persen.
Baca:
BPS: Penurunan Kemiskinan di Desa Lebih Cepat dari Kota
Adhi mengakui pandemi covid-19 mengakibatkan angka kemiskinan naik pada 2020 menjadi 4,12 juta orang atau 11,84 persen. Pada 2021, jumlah kemiskinan sedikit turun menjadi 11,25 persen atau sejumlah 3,93 juta orang.
"Kondisi ini perlu kita syukuri (karena) program (penurunan) kemiskinan oleh pemerintah masyarakat, parpol, LSM dan keagamaan terjadi dampak positif dengan adanya terjadi penurunan kemiskinan," terang Adhi.
Adhi mengungkap angka penurunan kemiskinan di Jateng masih lebih baik dari nasional yang pada 2022 hanya turun 0,17 persen. Namun angka kemiskinan nasional masih lebih kecil dari Jateng, yakni sebesar 9,54 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)