Malang: Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan di Kapupaten Malang, Jawa Timur menjadi salah satu tragedi kelam sepak bola dengan korban jiwa terbesar di dunia. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut, total ada 131 orang yang dilaporkan tewas.
Jumlah korban jiwa pada Tragedi Stadion Kanjuruhan hanya berada di bawah Tragedi Estadio Nacional di Lima, Peru, pada 24 Mei 1964 silam. Pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964 Zona Conmenbol antara Peru dengan Argentina tersebut, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 328 orang.
Tragedi Stadion Kanjuruhan sendiri diketahui tidak hanya memakan korban jiwa. Dilaporkan sejauh ini, total ada 420 orang mengalami luka ringan atau sedang dan 23 orang luka berat. Sementara itu, total ada 66 orang yang masih dirawat di 25 rumah sakit yang tersebar di wilayah Malang Raya.
Meski memakan banyak korban, tragedi ini ternyata tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan di area Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan catatan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, hanya ada beberapa sarana prasarana yang mengalami kerusakan.
"Kerusakannya kecil," kata Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan Seliant, Kamis 6 Oktober 2022.
Nazarudin mengaku, perbaikan kerusakan dan renovasi Stadion Kanjuruhan masih belum dilakukan hingga saat ini. Sebab, Dispora masih menunggu tim investigasi merampungkan penyelidikan.
"Paling kalau pun nanti perbaikan ya antara Rp30 juta sampai Rp40 juta. Yang rusak itu pagar dalam, tembok ada sedikit jebol, pagar gerbang depan itu dicabut," ungkapnya.
Serupa dengan pernyataan Dispora, Bupati Malang, M Sanusi, mengaku, kerusakan pada Stadion Kanjuruhan terhitung minor. Ia mengaku, perbaikan stadion merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
"Saya melihat tidak terlalu banyak (kerusakan), karena di dalam stadion tidak ada kerusakan, karena kejadiannya di rumputnya, di lapangannya, di tribun gak ada yang rusak," kata Bupati Malang, M Sanusi, Kamis 6 Oktober 2022.
Sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Malang:
Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan di Kapupaten Malang, Jawa Timur menjadi salah satu tragedi kelam sepak bola dengan korban jiwa terbesar di dunia. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut, total ada 131 orang yang dilaporkan tewas.
Jumlah korban jiwa pada Tragedi
Stadion Kanjuruhan hanya berada di bawah Tragedi Estadio Nacional di Lima, Peru, pada 24 Mei 1964 silam. Pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964 Zona Conmenbol antara Peru dengan Argentina tersebut, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 328 orang.
Tragedi Stadion Kanjuruhan sendiri diketahui tidak hanya
memakan korban jiwa. Dilaporkan sejauh ini, total ada 420 orang mengalami luka ringan atau sedang dan 23 orang luka berat. Sementara itu, total ada 66 orang yang masih dirawat di 25 rumah sakit yang tersebar di wilayah Malang Raya.
Meski memakan banyak korban, tragedi ini ternyata tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan di area Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan catatan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, hanya ada beberapa sarana prasarana yang mengalami kerusakan.
"Kerusakannya kecil," kata Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan Seliant, Kamis 6 Oktober 2022.
Nazarudin mengaku, perbaikan kerusakan dan renovasi Stadion Kanjuruhan masih belum dilakukan hingga saat ini. Sebab, Dispora masih menunggu tim investigasi merampungkan penyelidikan.
"Paling kalau pun nanti perbaikan ya antara Rp30 juta sampai Rp40 juta. Yang rusak itu pagar dalam, tembok ada sedikit jebol, pagar gerbang depan itu dicabut," ungkapnya.
Serupa dengan pernyataan Dispora, Bupati Malang, M Sanusi, mengaku, kerusakan pada Stadion Kanjuruhan terhitung minor. Ia mengaku, perbaikan stadion merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
"Saya melihat tidak terlalu banyak (kerusakan), karena di dalam stadion tidak ada kerusakan, karena kejadiannya di rumputnya, di lapangannya, di tribun gak ada yang rusak," kata Bupati Malang, M Sanusi, Kamis 6 Oktober 2022.
Sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)
