Kasi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung Didik Eka. (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)
Kasi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung Didik Eka. (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Leptospirosis Renggut 3 Jiwa di Tulungagung Jatim

Antara • 11 Januari 2023 09:13
Tulungagung: Sebanyak tiga orang meninggal dan tiga lainnya sembuh dengan pengawasan ketat akibat wabah leptospirosis yang menjangkit di sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, selama dua bulan terakhir.
 
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka mengatakan pihaknya melakukan penanganan bagi warga yang terpapar serta pelacakan epidemiologi wabah menular itu di lingkungan setiap penderita yang teridentifikasi.
 
"Sejak akhir 2022 (November-Desember 2022) hingga awal Januari ini sudah ada tiga warga meninggal akibat leptospirosis," kata dia, Selasa, 10 Januari 2023.

Sebaran leptospirosis teridentifikasi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut dengan satu orang meninggal. Kamudian di Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo, satu orang meninggal serta Desa Dono, Kecamatan Sendang dengan tiga orang terjangkit satu di antaranya meninggal.
 
Kini, kasus serupa kembali ditemukan pada satu orang warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung.
 
Baca juga: Leptospirosis Tewaskan 4 Warga Gunungkidul, Peternak hingga Petani Diimbau Waspada

Mereka yang meninggal, disebut Didik, kondisinya sudah memburuk. Selain juga mereka semua memiliki riwayat gangguan ginjal, sehingga rentan mengalami kefatalan saat terjangkit leptospirosis.
 
Dia menjelaskan penyakit ini ditularkan oleh binatang ternak berkaki empat dan berasal dari kencing tikus. Bakteri Leptospira sudah berada dalam tubuh binatang, terutama dalam saluran kencing. Bakteri ini keluar saat bintang ternak dan tikus membuang urine.
 
"Masuknya lewat luka terbuka atau melalui makanan," ujarnya.
 
Gejala penyakit ini diawali dengan demam tinggi, badan menggigil seolah kedinginan, lesu dan perut terasa mual, muntah, radang mata seperti iritasi, dan rasa nyeri pada otot betis. Gejala itu akan tampak pada empat sampai 10 hari setelah tertular.
 
"Jika mengalami gejala itu segera lapor ke petugas kesehatan terdekat," ucap Didik.
 
Jika didapati ada orang terkena leptospirosis, pihaknya bakal melakukan pelacakan di lingkungan sekitar. Penelusuran dan pemeriksaan juga dilakukan pada binatang sekitar, seperti binatang ternak dan tikus.
 
"Seperti yang kita lakukan di Pandansari, kita cari tikus untuk diperiksa ginjalnya," jelasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan