Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo rapat koordinasi bersama KPK. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo rapat koordinasi bersama KPK. (Istimewa)

Ganjar Ingatkan Kepala Daerah se-Jateng: Antikorupsi Jangan Cuma di Bibir

Lukman Diah Sari • 30 September 2022 10:38
Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengingatkan para kepala daerah di wilayahnya untuk bersama-sama memperbaiki sisterm pencegahan korupsi. Menurut dia, semangat antikorupsi jangan cuma di mulut saja, tapi harus diwujudkan dengan tindakan nyata. 
 
Hal itu disampaikan Ganjar saat melakukan rapat koordinasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemberantasan tindak pidana korupsi terintegrasi. Rapat diikuti seluruh kepala daerah tingkat bupati dan wali kota se-Jateng.
 
"Bagaimana kejadian akhir-akhir ini dengan sejumlah OTT dan itu bisa terjadi di manapun. Maka hari ini saya senang bupati, wali kota, pemprov, DPRD semua ikut untuk bisa memperbaiki sistem ini untuk mencegah korupsi," ungkap Ganjar, di Semarang, Jateng, Jumat, 29 September 2022.

Ganjar mencontohkan pemotongan uang bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) yang terjadi di Blora beberapa waktu lalu. Agar hal itu tak terulang, Ganjar menegaskan perilaku tersebut bertentangan dengan semangat antikorupsi di Jawa Tengah..
 
"Semua itu tidak cukup di lip service, buktinya dibilangin ngeyel dan terjadi OTT di mana-mana. Dalam konteks ini, pertemuan ini menjadi penting agar kawan-kawan DPRD dengan eksekutif kabupaten kota bisa berelasi dengan baik, khususnya dalam membangun sistem untuk mencegah korupsi," jelas Ganjar.

Baca: KPK: Dongeng Anak Bisa Menanamkan Karakter Antikorupsi


Terkait rancangan perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 yang sedang dibahas Pemprov dan DPRD Jateng, Ganjar berpesan untuk tidak dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab menjadi proyek bancakan. Ganjar menilai bantuan untuk masyarakat tersebut rawan terjadi tindak penyelewengan, sehingga perlu dikontrol dan dillaksanakan dengan hati-hati.
 
"Jangan sampai kemudian proyek-proyek ini malah menjadi bancakan. Saya sampaikan indikasinya umpama kalo ada aspirasi masyarakat hati hati dan tolong dikontrol. Jangan sampe kita ada yang terlibat legislatif maupun eksekutif," ujar Ganjar.
 
Ganjar berharap adanya rapat koordinasi bersama KPK  membuat jajarannya untuk lebih berhati-hati dan menghindari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dia mengaku selalu mengingatkan jajarannya untuk selalu menjaga amanat yang diberikan masyarakat.
 
"KPK nanti memberikan gambaran harapan saya yang umum, termasuk kejadian yang hari ini masih ada saja yang ditangkap OTT. Itu cuma jual beli jabatan, minta komisi, ngatur proyek investasi dan dipalak, itu nyebelin banget," ungkap Ganjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan