medcom.id, Lombok: Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditutup pada Senin sore 1 Agustus. Penutupan bandara dilakukan setelah Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, bererupsi.
Informasi yang didapat Metrotv, penutupan bandara dilakukan mulai pukul 16.55 Wita. Bandara sedianya dibuka pada 20.00 Wita. Namun kemudian diperpanjang lagi hingga besok pagi, Selasa 2 Agustus 2016.
"Kami akan pantau setiap satu jam kondisi area penerbangan, mudah-mudahan besok pagi sudah aman," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil pengamatan satelit Himawari, kata Ardika, debu letusan Gunung Barujari sudah berada di area penerbangan Bandara Internasional Lombok. Lantaran itu, otoritas bandara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta maskapai penerbangan sepakat menghentikan penerbangan.
Sementara itu, Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, menyebutkan erupsi masih sering terjadi secara tiba-tiba namun dalam skala rendah.
"Ini sisa letusan yang terjadi pada 2015 dengan amplitudonya masih relatif rendah," kata Mutaharlin.
Ia juga belum memberikan rekomendasi penutupan jalur pendakian karena status Gunung Rinjani dan Gunung Barujari masih tetap normal.
Gunung Barujari, yang berlokasi dekat dengan Rinjani, meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 Wita dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
medcom.id, Lombok: Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditutup pada Senin sore 1 Agustus. Penutupan bandara dilakukan setelah Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, bererupsi.
Informasi yang didapat
Metrotv, penutupan bandara dilakukan mulai pukul 16.55 Wita. Bandara sedianya dibuka pada 20.00 Wita. Namun kemudian diperpanjang lagi hingga besok pagi, Selasa 2 Agustus 2016.
"Kami akan pantau setiap satu jam kondisi area penerbangan, mudah-mudahan besok pagi sudah aman," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil pengamatan satelit Himawari, kata Ardika, debu letusan Gunung Barujari sudah berada di area penerbangan Bandara Internasional Lombok. Lantaran itu, otoritas bandara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta maskapai penerbangan sepakat menghentikan penerbangan.
Sementara itu, Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, menyebutkan erupsi masih sering terjadi secara tiba-tiba namun dalam skala rendah.
"Ini sisa letusan yang terjadi pada 2015 dengan amplitudonya masih relatif rendah," kata Mutaharlin.
Ia juga belum memberikan rekomendasi penutupan jalur pendakian karena status Gunung Rinjani dan Gunung Barujari masih tetap normal.
Gunung Barujari, yang berlokasi dekat dengan Rinjani, meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 Wita dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)