medcom.id, Medan: Siapa sangka kalimat terakhir Ester Lina Yosefin buat Suster Tarcisia Hemas KSSY menjadi kenyataan. Ester, pergi selamanya usai berpamitan dan mengatakan tak akan bertemu lagi dengan Suster Tarcisia.
Ester, anak perempuan 17 tahun, menjadi korban pesawat Hercules C-130 A1310 milik TNI AU yang jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Ester dan adiknya, Rita Yunita, bakal pulang ke rumahnya di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau saat tragedi itu terjadi.
Suster Tarcisia bercerita, pada 20 Juni ia merayakan hidup membiaranya selama 25 tahun. Perayaan bersamaan pembagian rapor sekolah.
Usai perayaan Ester berpamitan kepada suster Tarcisia. "Dia bilang suster selamat pesta, kita tidak akan bertemu lagi," beber Suster Tarcisia, pendidik di Sekolah Santo Ignatius pada Metrotvnews.com, di RSUP Adam Malik, Medan, Rabu (1/7/2015).
Mendengar ucapan itu, Tarcisia marah dan membalas perkataan Ester. "Sambil saya jitak di dahinya, saya bilang eh kita masih ketemu lagi di ajaran baru. Tapi habis itu dia pergi enggak menoleh ke saya," tutur dia.
Tarcisia tak memiliki firasat apapun atas perkataan Ester. Ia menganggap itu biasa. Pasalnya sekolah akan libur. Belakangan, Tarcisia kembali ingat, saat perayaan itu, Ester yang ikut drama di sekolah sempat menyanyikan lagu 'Mama Jangan Menangis'.
"Kita biarin saja dia nyanyi itu, karena kita pikir perasaan dia buat mamanya," katanya.
Tanpa disangka, Ester benar pergi dan tak kembali. Belakangan sekolah mendapatkan informasi dari keluarganya, pesawat yang ditumpangi Ester jatuh.
Suster Tarcisia akhirnya bertemu lagi dengan Ester tapi dalam keadaan tak bernyawa. Tim gabungan Rabu siang ini telah mengidentifikasi jenazah Ester dan adiknya. Sontak keluarga yang hadir, guru, tim pendidik dan teman Ester menangis.
"Ester... Ester...," teriakan dan tangisan beradu ketika tim membuka kantong jenazah di depan keluarga.
medcom.id, Medan: Siapa sangka kalimat terakhir Ester Lina Yosefin buat Suster Tarcisia Hemas KSSY menjadi kenyataan. Ester, pergi selamanya usai berpamitan dan mengatakan tak akan bertemu lagi dengan Suster Tarcisia.
Ester, anak perempuan 17 tahun, menjadi korban pesawat Hercules C-130 A1310 milik TNI AU yang jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Ester dan adiknya, Rita Yunita, bakal pulang ke rumahnya di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau saat tragedi itu terjadi.
Suster Tarcisia bercerita, pada 20 Juni ia merayakan hidup membiaranya selama 25 tahun. Perayaan bersamaan pembagian rapor sekolah.
Usai perayaan Ester berpamitan kepada suster Tarcisia. "Dia bilang suster selamat pesta, kita tidak akan bertemu lagi," beber Suster Tarcisia, pendidik di Sekolah Santo Ignatius pada
Metrotvnews.com, di RSUP Adam Malik, Medan, Rabu (1/7/2015).
Mendengar ucapan itu, Tarcisia marah dan membalas perkataan Ester. "Sambil saya jitak di dahinya, saya bilang eh kita masih ketemu lagi di ajaran baru. Tapi habis itu dia pergi enggak menoleh ke saya," tutur dia.
Tarcisia tak memiliki firasat apapun atas perkataan Ester. Ia menganggap itu biasa. Pasalnya sekolah akan libur. Belakangan, Tarcisia kembali ingat, saat perayaan itu, Ester yang ikut drama di sekolah sempat menyanyikan lagu 'Mama Jangan Menangis'.
"Kita biarin saja dia nyanyi itu, karena kita pikir perasaan dia buat mamanya," katanya.
Tanpa disangka, Ester benar pergi dan tak kembali. Belakangan sekolah mendapatkan informasi dari keluarganya, pesawat yang ditumpangi Ester jatuh.
Suster Tarcisia akhirnya bertemu lagi dengan Ester tapi dalam keadaan tak bernyawa. Tim gabungan Rabu siang ini telah mengidentifikasi jenazah Ester dan adiknya. Sontak keluarga yang hadir, guru, tim pendidik dan teman Ester menangis.
"Ester... Ester...," teriakan dan tangisan beradu ketika tim membuka kantong jenazah di depan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)