medcom.id, Tangerang: Dari 177 SMP di Tangerang Selatan, baru 94 yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sisanya, sebanyak 83 SMP masih melaksanakan Ujian Nasional dengan Kertas dan Pensil (UNKP).
Kepala Gugus SMP 04 Tangerang Selatan Rita Juwita menjelaskan, UNBK masih menjadi momok sebagian sekolah. Menurutnya, sinergitas antarsekolah diperlukan guna mendukung dan menyelaraskan pendidikan dengan mengedepankan teknologi.
"Saya targetkan semua SMP bisa UNBK," kata Rita yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 4 di kantornya, Selasa 2 Mei 2017.
Menurut Rita, dari 33 SMP yang ada di bawah gugusnya, 50 persen belum bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. "Kendalanya macam-macam, minim infrastruktur, proktor belum berpengalaman, sekolah belum akreditasi, dan banyak kendala lain," tutur dia.
Rita menekankan pentingnya berbagi pengalaman untuk mengatasi segala kendala yang ada. Hingga akhirnya nanti terlaksana UNBK 100 persen di Tangerang Selatan.
"Ada sekolah sudah lengkap, secara infrastruktur oke, tapi belum berani UNBK mandiri karena takut ada masalah saat pelaksanaannya. Dengan sharing, dia tahu bagaimana penanganan jika kemudian ada masalah teknis dan lainnya. UNBK jelas memudahkan sekolah dan siswa. Ke depan, ini sudah menjadi kewajiban seluruh sekolah," cetusnya.
Kepala SMP Annur Paris Prasetya mengaku, belum percaya diri menggelar pelaksanaan UNBK mandiri di sekolahnya. Pada pelaksanaan kali ini, dia memilih menginduk ke SMP Negeri 4 untuk sharing pengalaman.
"Peralatan kami siap, tapi jaringan dan sebagainya kami belum percaya diri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMP Cita Mulia Nanang Kosim mengaku terpacu bisa menggelar UNBK pada pelaksanaan ujian tahun depan. Saat ini, sekolahnya belum mendapat akreditasi terpaksa. Jadi, harus menginduk ke sekolah lain untuk pelaksanaan UNBK.
"Ini motivasi kita untuk bisa gelar UNBK mandiri, untungnya terbantu sekolah lain. Mudah-mudahan lancar, tidak ada masalah," katanya.
medcom.id, Tangerang: Dari 177 SMP di Tangerang Selatan, baru 94 yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sisanya, sebanyak 83 SMP masih melaksanakan Ujian Nasional dengan Kertas dan Pensil (UNKP).
Kepala Gugus SMP 04 Tangerang Selatan Rita Juwita menjelaskan, UNBK masih menjadi momok sebagian sekolah. Menurutnya, sinergitas antarsekolah diperlukan guna mendukung dan menyelaraskan pendidikan dengan mengedepankan teknologi.
"Saya targetkan semua SMP bisa UNBK," kata Rita yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 4 di kantornya, Selasa 2 Mei 2017.
Menurut Rita, dari 33 SMP yang ada di bawah gugusnya, 50 persen belum bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. "Kendalanya macam-macam, minim infrastruktur, proktor belum berpengalaman, sekolah belum akreditasi, dan banyak kendala lain," tutur dia.
Rita menekankan pentingnya berbagi pengalaman untuk mengatasi segala kendala yang ada. Hingga akhirnya nanti terlaksana UNBK 100 persen di Tangerang Selatan.
"Ada sekolah sudah lengkap, secara infrastruktur oke, tapi belum berani UNBK mandiri karena takut ada masalah saat pelaksanaannya. Dengan sharing, dia tahu bagaimana penanganan jika kemudian ada masalah teknis dan lainnya. UNBK jelas memudahkan sekolah dan siswa. Ke depan, ini sudah menjadi kewajiban seluruh sekolah," cetusnya.
Kepala SMP Annur Paris Prasetya mengaku, belum percaya diri menggelar pelaksanaan UNBK mandiri di sekolahnya. Pada pelaksanaan kali ini, dia memilih menginduk ke SMP Negeri 4 untuk sharing pengalaman.
"Peralatan kami siap, tapi jaringan dan sebagainya kami belum percaya diri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMP Cita Mulia Nanang Kosim mengaku terpacu bisa menggelar UNBK pada pelaksanaan ujian tahun depan. Saat ini, sekolahnya belum mendapat akreditasi terpaksa. Jadi, harus menginduk ke sekolah lain untuk pelaksanaan UNBK.
"Ini motivasi kita untuk bisa gelar UNBK mandiri, untungnya terbantu sekolah lain. Mudah-mudahan lancar, tidak ada masalah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)