medcom.id, Makassar: Pencari suaka yang berada di Indonesia mencapai 10 ribu orang. Jumlah tersebut relatif sedikit dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang mencapai 90 ribu orang.
Hal itu diutarakan Kepala Perwakilan United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR), Thomas Vargas, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11/2014). Sedikitnya pencari suaka di Indonesia karena memang bukan negara tujuan. Pencari suaka biasanya hanya transit.
"Kalaupun ada yang tertahan di Indonesia, itu biasanya karena terdampar dan atau tertangkap oleh imigrasi. Lalu UNHCR bertugas memastikan, mereka betul pencari suaka atau bukan. Jika iya, kita carikan negara tujuan, seperti Australia, Amerika dan Selandia Baru yang memang sudah menandatangani perlindungan pencari suaka," kata Vargas.
Pencari suaka yang ada di Indonesia sebagian besar berasal dari Myanmar dan Afganistan. Mereka meninggalkan negaranya karena alasan tidak aman di negaranya. Tapi, beberapa pencari suaka ada yang memilih pulang setelah negaranya aman.
"Kalau di Indonesia sebenarnya hanya sementara saja hingga ada solusi, dilakukan pemulangan jika negaranya sudah kondusif atau memilih menetap di negara tertentu dengan alasan ada keluarga di sana," tambah Thomas.
Thomas hanya menyayangkan Australia telah mulai menutup pintu bagi pencari suaka. "Tapi sampai kapan itu akan mereka lakukan, padahal manusia kapal itu terus berdatangan," tandasnya.
medcom.id, Makassar: Pencari suaka yang berada di Indonesia mencapai 10 ribu orang. Jumlah tersebut relatif sedikit dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang mencapai 90 ribu orang.
Hal itu diutarakan Kepala Perwakilan United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR), Thomas Vargas, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11/2014). Sedikitnya pencari suaka di Indonesia karena memang bukan negara tujuan. Pencari suaka biasanya hanya transit.
"Kalaupun ada yang tertahan di Indonesia, itu biasanya karena terdampar dan atau tertangkap oleh imigrasi. Lalu UNHCR bertugas memastikan, mereka betul pencari suaka atau bukan. Jika iya, kita carikan negara tujuan, seperti Australia, Amerika dan Selandia Baru yang memang sudah menandatangani perlindungan pencari suaka," kata Vargas.
Pencari suaka yang ada di Indonesia sebagian besar berasal dari Myanmar dan Afganistan. Mereka meninggalkan negaranya karena alasan tidak aman di negaranya. Tapi, beberapa pencari suaka ada yang memilih pulang setelah negaranya aman.
"Kalau di Indonesia sebenarnya hanya sementara saja hingga ada solusi, dilakukan pemulangan jika negaranya sudah kondusif atau memilih menetap di negara tertentu dengan alasan ada keluarga di sana," tambah Thomas.
Thomas hanya menyayangkan Australia telah mulai menutup pintu bagi pencari suaka. "Tapi sampai kapan itu akan mereka lakukan, padahal manusia kapal itu terus berdatangan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)