Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan agar Kota Surabaya tetap menjadi barometer kebangkitan ekonomi di Jatim. Khofifah menyebut Produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Surabaya menyumbang 24,11 persen terhadap PDRB Jatim.
"Ini menjadi bagian yang penting, ini tidak boleh ada pelemasan atau pelemahan akibat pandemi covid-19 yang telah berjalan setahun, jadi semua harus pada proses percepatan untuk membangun kebangkitan ekonomi di Jawa Timur terutama episentrumnya, yang menjadi sentra ini adalah Surabaya," Kata Khofifah saat serah terima jabatan (sertijab) Plh Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin, 1 Maret 2021.
Khofifah berpesan agar sinergitas dan kolaborasi terus ditingkatkan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemprov Jatim. Dia menyebut, sebanyak 77 proyek strategis nasional sebagian besar berada di Surabaya.
Baca: Pemkot Surabaya Diminta Bersinergi dengan Pemprov Jatim
"Oleh karena itu, ini yang juga kami pesankan supaya ada sinergitas pasca pandemi covid ini jadi sekarang sesungguhnya preconditioning nya sudah bisa dilakukan karena provincial office dari PSN tersebut ada di Bappeda Provinsi Jatim," ujarnya.
Khofifah juga menginisiasi terbentuknya sister city antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sampang. Menurut dia, hal tersebut sebagai salah upaya untuk mengurangi ketimpangan IPM Kota Surabaya yang mencapai angka 82, tertinggi di Jatin dengan IPM Kabupaten Sampang dengan angka 62, terendah di Jatim.
"Saya ingin mengajak semacam Sister City, ada SDM-SDM dari Surabaya yang akan mensupport percepatan penguatan IPM di Sampang," katanya.
Baca: Jawa Timur Perkuat PPKM Mikro
Namun, Khofifah juga mengharapkan ada upaya percepatan dan intervensi detail yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Khofifah mengungkapkan bahwa salah satu PR dari Pemerintah Kota Surabaya adalah menurunkan AKI dan AKB di Kota Surabaya yang masih tinggi karena berada di posisi lima besar.
"Saya rasa InsyaAllah kalau sinergitas itu terus dilakukan, bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya," ujarnya.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa menekankan agar Kota Surabaya tetap menjadi barometer kebangkitan ekonomi di Jatim. Khofifah menyebut Produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Surabaya menyumbang 24,11 persen terhadap PDRB Jatim.
"Ini menjadi bagian yang penting, ini tidak boleh ada pelemasan atau pelemahan akibat pandemi covid-19 yang telah berjalan setahun, jadi semua harus pada proses percepatan untuk membangun kebangkitan ekonomi di Jawa Timur terutama episentrumnya, yang menjadi sentra ini adalah Surabaya," Kata Khofifah saat serah terima jabatan (sertijab) Plh Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin, 1 Maret 2021.
Khofifah berpesan agar sinergitas dan kolaborasi terus ditingkatkan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemprov Jatim. Dia menyebut, sebanyak 77 proyek strategis nasional sebagian besar berada di Surabaya.
Baca: Pemkot Surabaya Diminta Bersinergi dengan Pemprov Jatim
"Oleh karena itu, ini yang juga kami pesankan supaya ada sinergitas pasca pandemi covid ini jadi sekarang sesungguhnya preconditioning nya sudah bisa dilakukan karena provincial office dari PSN tersebut ada di Bappeda Provinsi Jatim," ujarnya.
Khofifah juga menginisiasi terbentuknya sister city antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sampang. Menurut dia, hal tersebut sebagai salah upaya untuk mengurangi ketimpangan IPM Kota Surabaya yang mencapai angka 82, tertinggi di Jatin dengan IPM Kabupaten Sampang dengan angka 62, terendah di Jatim.
"Saya ingin mengajak semacam Sister City, ada SDM-SDM dari Surabaya yang akan mensupport percepatan penguatan IPM di Sampang," katanya.
Baca: Jawa Timur Perkuat PPKM Mikro
Namun, Khofifah juga mengharapkan ada upaya percepatan dan intervensi detail yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Khofifah mengungkapkan bahwa salah satu PR dari Pemerintah Kota Surabaya adalah menurunkan AKI dan AKB di Kota Surabaya yang masih tinggi karena berada di posisi lima besar.
"Saya rasa InsyaAllah kalau sinergitas itu terus dilakukan, bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)